JUMAT, 15 APRIL 2016
Jurnalis : Koko Triarko / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber Foto: Koko Triarko
YOGYAKARTA — Program swasembada pangan tahun ini akan genap dua tahun menurut target waktu yang dinyatakan oleh TNI AD. Terkait hal itu, Komandan Komando Resort Militer (KOREM) 072/Pamungkas Yogyakarta, Brigjen Stephanus Tri Mulyono menegaskan, pihaknya optimis target tersebut akan tercapai. Hal ini disampaikannya usai panen perdana di lahan percontohan milik Korem 072/PMK Yogyakarta di pedukuhan Plumbon Tengah, Lumbungrejo Tempel, Sleman, Jumat (15/4/2016).
Panen perdana lahan demplot Korem 072/PMK Yogyakarta |
Seperti yang telah dicanangkan oleh Presiden, dalam waktu tiga tahun sejak 2014, TNI AD diberi tugas untuk membantu Kementerian Pertanian dalam rangka mencapai swasembada pangan. Namun, menurut Stephanus, saat itu Kepala Staf TNI AD menyatakan mampu mencapai target itu hanya dalam waktu dua tahun.
“Dan, tahun 2016 ini kita akan sampai target”, ungkapnya.
Stephanus mengatakan, optimisme tersebut didasarkan kepada data panen periode April-Oktober 2015 yang dihadapkan dengan luasan lahan yang akan panen hingga akhir tahun 2015, maka dipastikan jumlah panen sangat memenuhi target dua tahun swasembada pangan. Sementara dalam upaya tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai langkah dan menjalankan program pertanian, yang salah satunya dengan membuka lahan demplot seluas kurang lebih lima Hektar di pedukuhan Plumbon Tengah.
Dikatakan Stephanus, lahan demplot atau lahan percontohan yang dilakukannya itu merupakan program percontohan tanaman padi dengan menggunakan pupuk cair organik. Program ini, katanya, dilakukan guna mendukung berbagai upaya yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) melalui dinas terkait.
“Jika Kementan memiliki berbagai program sendiri, kita juga punya program sendiri guna membantu meningkatkan produktifitas pertanian. Salah satunya dengan program percontohan tanaman padi dengan pupuk organik cair” jelasnya.
Dari hasil panen perdana yang dilakukan hari ini, Stephanus mengatakan, penggunaan pupuk organik cair tersebut terbukti mampu meningkatkan produktifitas panen sebesar 2,08 Ton Per Hektarnya. Karena itu, program percontohan tersebut akan dilanjutkan dan diterapkan di daerah lain.
Panen perdana di lahan percontohan Korem 072/PMK Yogyakarta, dihadiri oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo, Kepala Dinas Pertanian Sleman, Widi Sutikno, Kepala Bulog Divisi Regional DIY, Sugit Tedjo Mulyono, Komandan Kodim 0732 Sleman, Letkol Joko Sujarwo, Ketua DPRD Sleman, Haris Sugiyarto, dan sejumlah perwakilan instansi terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Sri Purnomo mengatakan, pihaknya sangat mendukung program yang telah dilakukan Korem 072/PMK Yogyakarta, yang dengan inovasi penggunaan pupuk organik cair mampu meningkatkan produktifitas padi. Pasalnya, kata Purnomo, di tengah laju penyempitan lahan, upaya peningkatan produktifitas panen menjadi sangat penting dilakukan. Pihaknya pun saat ini juga sedang menyiapkan lahan baru melalui program bantuan cetak lahan dari Kementan seluas 50 Hektar. Selain itu, guna menghambat laju penyempitan lahan, pihaknya telah membatasi jumlah alih fungsi lahan persawahan menjadi bangunan atau lainnya yang tidak boleh lebih dari 100 Hektar selama dalam satu tahun.
Sementara itu, berkait dengan angka keberhasilan panen saat ini, Kepala Dinas Pertanian Sleman, Widi Sutikno mengatakan, jika berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2015 kemarin untuk wilayah Kabupaten Sleman mampu menghasilkan 328.000 Ton Beras.
“Setelah dikonsumsi, kita juga masih surplus sebanyak 180 Ton Beras. Namun, untuk hasil panen tahun 2016 ini, BPS belum mengeluarkan data”, pungkasnya.