Malam ini, Warga Bali Arak Ribuan Ogoh-ogoh Keliling Desa

SELASA, 8 MARET 2016
Jurnalis : Bobby Andalan / Editor : ME. Bijo Dirajo /  Sumber Foto: Bobby Andalan

BALI — Rangkaian tak terpisahkan dari perayaan Nyepi, warga Bali akan  mengarak ribuan ogoh-ogoh keliling desa mereka masing-masing. Pelaksanaan dilakukan secara bersamaan mulai pukul 18.00 WITA hingga tengah malam sekira pukul 12.00 WITA. 
Mengarak ogoh-ogoh yang dilakukan oleh murid PAUD

Tokoh muda Hindu Denpasar, Jro Paksi menuturkan, ogoh-ogoh merupakan cerminan sifat-sifat negatif pada diri manusia. Ogoh-ogoh diarak keliling desa bertujuan agar kekuatan negatif yang ada di sekitar desa agar ikut bersama ogoh-ogoh.

“Beban dari berat yang mereka gendong adalah sebuah sifat negatif, seperti cerminan sifat-sifat raksasa, ketika manusia menyadari hal ini,” kata Jro Paksi di Denpasar.

Akhir pengarakan ogoh-ogoh, masyarakat akan membakar figur raksasa ini, boleh jadi dikatakan membakar (membiarkan terbakar habis) sifat-sifat negatif ogoh-ogoh.

“Ketika semua beban akan sifat-sifat negatif yang selama ini mengambil (memboroskan) begitu banyak energi kehidupan seseorang, maka seseorang akan siap memulai sebuah saat yang baru,” jelas dia.

Dijelaskan, ketika segalanya menjadi hening, masyarakat diajak untuk siap memasuki dan memaknai Nyepi dengan sebuah daya hidup yang sepenuhnya baru dan berharap menemukan makna kehidupan yang sesungguhnya bagi dirinya dan segenap semesta.

Sementara itu, Agung, pecalang di Desa Pekambingan menuturkan, satu desa bisa membuat satu atau lebih ogoh-ogoh.

“Biasanya lebih dari satu. Selain remaja, biasanya anak-anak juga ingin mengarak ogoh-ogoh. Sekarang siap-siap ditaruh di pinggir jalan, agar nanti malam tinggal menggotongnya saja,” papar dia.

Lihat juga...