Lezatnya Rujak Selingkuh Khas Sumenep

SABTU, 20 FEBRUARI 2016
Jurnalis: M. Fahrul / Editor: ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: M. Fahrul

SUMENEP — Kata-kata selingkuh memang kurang enak didengar, namun di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kata selingkuh menjadi nama salah satu makanan yaitu, rujak yang memiliki rasa khas berbeda dipadu dengan soto. 
Rujak Selingkuh
Untuk merasakan kuliner unik tersebut, lokasi yang bisa dikunjungi yakni jalan dr. Wahidin Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep.
“Kami berjualana rujak dan soto sejak tahun 2007, pada waktu itu dua makanan berbeda dipadukan, ternyata banyak yang meminati dan akhirnya sering menjadi menu pilihan pecinta kuliner,” jelas Nurhayati (40) penjual rujak selingkuh khas Sumenep, Sabtu (20/2/2016).
Disebutkan, sebenarnya nama selingkuh bukan muncul dari dirinya sendiri, namun hal itu dari para pembeli yang biasa datang sering menyebut rujak selingkuh. Perpaduan bumbu, seperti kacang tanah, pisang biji muda, petis ikan, petis udang, gula merah dan di campur garam secukupnya kemudian di ulek halus hingga menyatu, lalu ketika hendak di sajikan dicampur dengan sayur soto babat dan ditambah cingur, tahu, lontong, sayur dan singkong rebus sehingga menimbulkan rasa khas berbeda.
“Katanya para pembeli kalau rujak selingkuh memiliki khas berbeda, makanya itu yang menjadi favorit para pecinta kuliner,” paparnya saat ditemui Cendana News.
Nurhayati (40) penjual rujak selingkuh khas Sumenep
Salah seorang pecinta kuliner, Fathol Alif (27), mengaku sangat senang dengan kuliner rujak selingkuh, sebab makanan tersebut memiliki khas yang berbeda dengan rujak biasa pada umumnya yang ada di daerah ini, sehingga lezatnya membuat pecinta kuliner ketagihan.
“Kalau saya memang setiap minggu datang untuk menikmati rujak selingkuh, karena rasanya sangat enak dan berbeda dengan rujak-rujak yang ada di daerah ini, apalagi harganya sangat terjangkau. Jadi tidak perlu mengeluarkan uang banyak,” terangnya.
Dalam setiap harinya para pecinta kuliner yang datang untuk menikmati rujak selingkuh berkisar kurang lebih 300 orang, tetapi pada saat hari libur para pembeli semakin banyak bahkan bisa mencapai 1000 orang, itupun bukan hanya pecinta kuliner lokal saja, tetapi juga dari luar daerah. Sehingga omset yang diterima bisa mencapai Rp. 3.000.000 perhari, lain lagi ketika hari libur ia bisa mendapat omset hingga Rp. 10.000.000 perhari.
Biasanya para pecinta kuliner yang datang untuk menikmati rujak selingkuh bukan hanya dari Wilayah Pulau Madura saja, namun dari jawa juga banyak yang datang, seperti warga Jawa Tengah dan Jawa Barat ketika mereka sedang berwisata ke Kabupaten Sumenep.
Untuk menikmati rujak selingkuh tidaklah susah, karena harga dalam satu porsi cukup murah, dengan mengeluarkan uang sebesar Rp. 13000 mereka sudah bisa mendapatkan lezatnya rujak selingkuh khas Sumenep.
Lihat juga...