![]() |
H.Ismail saat memberikan ternak sapinya pakan |
LOMBOK TENGAH — Musim kemarau panjang selama lima bulan atau 190 Hari Tanpa Hujan, selain mengakibatkan kekeringan dan krisis air bersih bagi ratusan warga di sejumlah Kabupaten Kota, Nusa Tenggara Barat, juga mengakibatkan padang ilalang dan rumput menjadi mati kekeringan.
“Cukup susah mencari rumput untuk kebutuhan pakan ternak sekarang, karena rumput – rumput semua sudah mati kekeringan karena tidak ada air dan tidak pernah hujan” kata H. Ismail peternak sapi Desa Jempong Praya, Minggu (08/11/2015).
Menurut Ismail, untuk bisa mendapatkan rumput satu karung besar saja, dirinya harus berkeliling dari pagi sampai siang ke sawah maupun kebun milik warga yang pernah ditanami atau sedikit lembab tempat tumbuh rumput hijau tumbuh.
Ia mengatakan dengan kondisi tersebut memang cukup merepotkan, karena dengan rumput satu karung saja tidak cukup unuk memberi makan ternak sapi peliharaan yang jumlahnya tiga ekor.
“Satu karung mana cukup untuk pakan ternak sapi saya, tidak bisa kenyang, karenanya untuk mensiasati kecukupan pakan ternak sapi, daun – daun pepohonan juga ikut dipetik sebagai rumput tambahan, kalau tidak begitu, bisa mati kelaparan nanti ternak sapi kita,” ungkapnya.
Ismail pun berharap supaya hujan bisa segera turun supaya selain kekeringan dan krisis air bersih bisa berakhir, rumput – rumput juga bisa hijau kembali, biar tidak kesulitan mencari rumput untuk pakan ternak sapi.

JURNALIS : TURMUZI
Jurnalis Cendana News wilayah NTB. Bergabung dengan Cendana News sejak awal tahun 2015. Sebelum bergabung dengan Cendana News, jurnalis dan fotografer lepas untuk beberapa media online dan cetak.
Akun twitter : @muzitur00