Titiek Soeharto : Potensi Kelautan Sumber Devisa Negara dan Kemakmuran Rakyat



CENDANANEWS (Lampung) — Kunjungan kerja Komisi IV DPR RI dalam rangka reses masa persidangan IV tahun 2014-2015 ke Provinsi Lampung pada hari ketiga Jumat (10/7/2015), dilakukan di Kabupaten Pesawaran. 
Komisi IV DPR RI yang langsung dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IV Siti Hediati Soeharto meninjau Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Kementerian Kelautan (BBPBL) dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang terletak di Jalan Yos Sudarso Desa Hanura Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran.
Titiek Soeharto beserta rombongan berkesempatan meninjau beberapa lokasi pembibitan ikan yang memiliki nilai jual tinggi diantaranya Kerapu, Kakap, Kuda Laut serta jenis ikan lain yang dibiakkan dengan cara intensif di BBPBL tersebut. 
Dalam kesempatan ini, Kepala BBPBL Lampung, Ir. Tatie Sri Paryanti menunjukkan kepada rombongan komisi IV DPR RI cara pembenihan ikan yang memiliki nilai jual tinggi dan punya pangsa ekspor tersebut.
Sementara itu saat berada di lokasi Keramba Jaring Apung (KJA) Mba Titiek. demikian Ia akrab disapa mengaku potensi perikanan laut di Lampung sangat luar biasa. Ia bahkan terlihat antusias melihat potensi perairan yang ada di Teluk Hurun Pesawaran Lampung tersebut.
“Sungguh luar biasa potensi laut kita dan setelah  kami komisi IV melakukan Kunker ke Kabupaten Pesawaran, di sini bisa kita lihat pengembangbiakan Kerapu, kuda laut, udang, teripang yang merupakan komoditas perikanan bernilai jual tinggi,” jelasnya
Selain komoditas perikanan tersebut memiliki nilai jual tinggi diharapkan dapat memberi kesejahteraan bagi masyarakat dan bisa menjadi sumber devisa bagi negara.
Komisi IV berharap budidaya ikan laut sejenis tak hanya dikembangkan di Lampung tapi juga bisa dikembangkan di tempat lain.
“Ternyata ikan kerapu yang hidupnya di laut bisa dikembangbiakkan di darat oleh BBPBL dan kemudian dibesarkan di perairan menggunakan metode keramba jaring apung,” ungkap Titiek dengan kagum.
Potensi ikan kerapu yang dinilai sangat besar terlihat dari harganya yang cukup mahal. Bahkan puteri Presiden RI kedua HM Soeharto ini mengatakan harga ikan Kerapu jenis tertentu bisa mencapai 40 Dollar untuk 5 ons nya.
Selain berkesempatan melihat budidaya di keramba apung, rombongan juga meninjau lokasi indukan dan berkesempatan memberi pakan serta menjaring ikan di keramba jaring apung tersebut.
Melihat hasil yang dilakukan BBPBL Lampung, Komisi IV juga memuji KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan) yang telah berhasil melakukan budidaya ikan laut meskipun setelah dilakukan kunjungan ditemukan kendala diantaranya infrastruktur jalan untuk akses ke lokasi yang sulit.
“Selain pemerintah bisa mengupayakan perbaikan infrastruktur jalan, ke depan agar usaha untuk pengembangan budidaya ikan laut bisa lebih diperbesar dan bisa meningkatkan pendapatan daerah, masyarakat dan untuk devisa negara,” demikian pesan yang disampaikan Titiek Soeharto.
Sementara saat melakukan dialog dengan kelompok nelayan,  Anggota Komisi IV DPR RI menyampaikan harapannya agar anggaran di Kementerian KKP lebih bisa dinaikkan lagi agar lebih bisa memberi dampak positif bagi masyarakat. Selain itu, kerjasama dengan masyarakat juga perlu ditingkatkan, bagaimana caranya supaya masyarakat sekitar bisa memperoleh bibit dari pembibitan tersebut untuk kemudian dibudidayakan di keram-kerampa apung milik masyarakat di perairan Lampung.
Dari informasi yang dihimpun oleh Cendana News, lokasi BBPBL yang berada di perairan Teluk Lampung mengembangkan beberapa komoditas perikanan diantaranya Kakap Putih (lattes calcarifer), Kakap Merah (Lutjanus argentimaculatus), Cobia (Rachycenton canadum), Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus), Bawal Bintang (Trachinotus blochii), Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis), Kerapu Kertang (Epinephelus lanceolatus), Kerapu Sunu (Plectropomus maculatus), Kuda Laut (Hippocampus kuda), Clownfish (A.Ocellaris;Amphiprion percula), Kerapu Sunu (Plectropomus maculatus), Blue Devil (Chrysiptera ceanea), Rumput Laut (Eucheuma cottonii),  dan Teripang (Holothuria scraba).
Setelah melakukan tinjauan ke BBPBL Pesawaran rombongan komisi IV DPR RI melakukan peninjauan ke PT. Pusri PPD Lampung. Titiek Soeharto dan rombongan menyempatkan untuk melihat stok pupuk Pusri yang ada di Lampung tersebut. Selain soal ketersediaan stok pupuk komisi IV juga melihat sistem distribusi pupuk yang sangat penting bagi para petani tersebut.
Di akhir Kunker Siti Hediati Soeharto selaku ketua rombongan dan sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dan beberapa anggota diantaranya Sudin, Ono Surono,Effendi Sianipar,Darori Wonodipuro, Indra Chunda Thita Syahrul, Al Muzzamil Yusuf kembali ke Jakarta dilepas oleh Gubernur Lampung Ridho Ficardo di ruangan VIP Bandara Raden Inten II Lampung Selatan.

—————————————————-
Jum’at, 10 Juli 2015
Jurnalis : Henk Widi
Foto : Henk Widi
Editor : Gani Khair
—————————————————-
Lihat juga...