Tak Ingin Disebut Pencuri di Laut Sendiri

Gani Khair


CENDANANEWS (Kendari) — Ikan, Kapal Motor dan Nelayan adalah tiga hal penting yang tak akan pernah usai untuk dibahas di Kendari. Nelayan pribumi dengan gigih mengerahkan segala daya upaya untuk mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya demi kebutuhan gizi seluruh anak bangsa yang ada di Kendari, Sulawesi Tenggara. 

Menyaksikan nelayan menyiapkan semua perlengkapan dan perbekalan sebelum berjuang di lautan, adalah pemandangan indah yang mengajarkan banyak hal. Mengajarkan bagaimana menjadi penakluk ombak dan badai dalam hidup, mengajarkan bagaimana menjadi disiplin, mengajarkan bagaimana mengenal cuaca, mengajarkan bagaimana mengajarkan bertanggung jawab atas keselamatan satu sama lain selama di tengah lautan, dan mengajarkan bagaimana kepatuhan seorang profesional mematuhi aturan main yang diatur oleh Pemerintahnya. 
Menjumpai Hermanto, Nahkoda KM (Kapal Motor) Berkah Mulia,  dengan kapasitas 30 GT (Gross Ton) yang memiliki 18 ABK.

Awam melihat, semua perlengkapan dan perbekalan untuk berlayar sudahlah siap. Hermanto masih nampak sibuk menenteng lembaran kertas yang ketika dikonfirmasi oleh Cendana News, Ia mengatakan mau mengurus SLO (Surat Laik Operasi) dan laporan izin keberangkatan.

“Kapal biar dicek dan dapat surat izin keberangkatan, baru tenang jalan” kata Hermanto. Melihat kesadaran Hermanto mematuhi prosedur yang diterapkan, teringat tragedi yang menimpa pesawat naas milik salah satu maskapai penerbangan raksasa yang beroperasi di Indonesia, dimana pesawat tersebut dinyatakan tidak memiliki izin terbang.

Kesadaran Hermanto mencerminkan rasa tanggung jawab yang besar, bahwa seluruh ABK yang akan berlayar bersamanya butuh kepastian bahwa kapal motor yang digunakan memang laik operasi, tidak hanya itu saja, Hermanto juga memastikan bahwa keberangkatan kapal motor yang dinahkodainya diketahui oleh pihak terkait. “Saya tidak hanya bawa kapal dan ikan, saya juga bawa manusia” katanya

Lihat juga...