Penembakan OPM, Polisi Klaim Jalankan Sesuai Protap

Kapolda Papua, Irjen Pol   Yotje Mende
CENDANNEWS (Jayapura) – Penembakan terhadap kelompok bersenjata dibawah pimpinan Leonard Magay Yogi yang menamakan dirinya sebagai Panglima TPN/OPM di Nabire dan Paniai. Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengklaim anggotanya telah lakukan sesuai prosedur tetap kepolisian.
“Saat dilakukan penangkapan, kami berusaha untuk berdamai agar menyerahkan diri dan serahkan senjata mereka tapi ternyata tanggal 30 April kemarin ada niat yang akan mereka lakukan di Nabire,” tegas Kapolda Papua, Irjen Pol Yotje Mende, Senin (04/05/2015).
Disebutkan, pihaknya tak ingin hal tersebut terjadi dan mereka-mereka yang ditangkap, merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua. 
“Mereka merupakan target operasi mereka yang sedang kami cari. Saya sudah sampaikan, dan saya sudah tegaskan kepada anggota bahwa apabila mereka menyerahkan diri, terima dengan baik,” imbuhnya.
Menurut Kapolda, kelompok yang dipimpin Leonard Magay Yogi telah diketahui keberadaannya oleh anggotanya. Dan selanjutnya, lanjutnya, anggota melakukan pengejaran tuk menahan kelompok tersebut.
“Karena diduga ada pergerakan mereka untuk mengacaukan 1 Mei, maka kami alakukan pencegatan dan menangkap mereka,” ujarnya.
Saat dilakukan pengejaran itulah, menurut Kapolda, mereka lakukan perlawanan, turun dari mobil bukan menyerah mengangkat tangan, melainkan lakukan penembakan gunakan senjata api jenis FN 45.
“Ternyata yang ada disitu merupakan panglima, kami sudah berupaya menembak peringatan tapi mereka tidak mau menggubris bahkan mau melarikan diri lalu menembak dengan melakukan penembakan dan melumpuhkan karena ditakutkan mereka akan melakukan penembakan lagi kepada aparat,” tegas Kapolda.
Dikatakannya, saat dilakukan penembakan untuk melumpuhkan mereka. Beberapa dari mereka ada yang menunduk. Jadi, lanjutnya, ada yang kena tembakan di lengan bahu kanan, sementara Leo Yogi terkena tembakan pada bagian kaki.
“Karena Yogi memegang senjata dan berupaya melakukan penembakan ternyata kena pinggul tembus dan meninggal dunia setelah 4 jam dirawat,” kata Jenderal Bintang Dua itu.
Dua orang anggota dan ajudan dari Yogi, menurut Kapolda, kini sedang dirawat intensif di rumah sakit milik Polda Papua, RS Bhayangkara, Kotaraja, Kota Jayapura. 
“Kami upaya untuk memberikan perawatan secara intensif. Kami berlakukan mereka sebagai masyarakat kita untuk dirawat,” ujarnya.

Lihat juga...