
CENDANANEWS (Denpasar) – Salah satu yang populer di Jalan Veteran Denpasar adalah adanya Pasar yang khusus menjual binatang peliharaan yang digemari oleh sebagian besar anak-anak dan kaum pria, yaitu anjing. Ada istilah “Anjing adalah sahabat terbaik bagi pria”. Tidak terlalu salah pernyataan tersebut karena penjualnya pun didominasi oleh kaum pria, mungkin benar, hanya pria yang sangat mengerti anjing.
Banyak pengunjung di pasar anjing ini yang tidak tahu bahwa pasar tersebut sudah eksis selama 25 tahun di Denpasar. Bahkan di pasar tersebut telah ada satu komunitas yang didirikan dan beranggotakan para penjual, komunitas tersebut diberi nama Komunitas Persatuan Pedagang Anjing Ras Pasar Anjing Veteran. Salah satu fungsi komunitas tersebut adalah menjaga agar antar penjual tetap bersaing secara bisnis dengan sehat. Komunitas ini juga memiliki tujuan untuk mengedukasi para calon pembeli tentang bagaimana cara merawat anjing agar terjauh dari virus rabies.

Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Virus rabies ditularkan ke manusia melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar.
Di Bali sendiri, pihak Dinas Kesehatan sering melakukan “razia” anjing jalanan (liar dan tanpa pemilik) yang dikhawatirkan membawa virus rabies, tindakan ini rutin dilakukan agar masyarakat Bali tetap merasa nyaman tanpa khawatir akan gangguan virus rabies oleh anjing-anjing yang sering ditemui di lorong-lorong jalan.

Dengan pengetahuan yang cukup tentang rabies, maka keberadaan Komunitas Persatuan Pedagang Anjing Ras Pasar Anjing Veteran bisa menjadi salah satu “garansi” bagi calon pembeli bahwa anjing yang dibeli di pasar adalah anjing-anjing yang sehat karena komunitas tersebut memiliki tanggung jawab untuk selalu memastikan bahwa anjing yang akan dijual sudah divaksin oleh pemilik (penjual).
Seorang pedagang bernama Edi menjelaskan kepada Cendana News bahwa, Seekor anjing Pom harus menunggu selama kurang lebih 1 Tahun untuk mendapatkan ketrurunan. Itupun hanya sekitar 2-3 ekor. Dan jika seekor anak anjing ras tidak divaksin dalam jangka waktu 5 Bulan, maka ada kemungkinan bisa mati, maka pemilik anjing harus sadar akan vaksin bagi anjing-anjing yang dijualnya.

“Koleksi anjing ras disini sangat lengkap, dari Pomerania, Chihuahua, Chow Chow, Golden Retriever, sampai Mini Pinscher,” tutur Sandi, pedagang Golden Retriever.
Kendala-kendala teknis dalam memelihara anjing ras adalah, resiko kematian dan bagaimana harus selalu menjaga asupan makanan bagi anjing-anjing tersebut. Vitamin dan vaksin juga sangat diperhatikan di tempat ini. Karena sebagai Pusat Perdagangan Anjing Ras di Denpasar, para pedagang harus bisa menjaga nama baik tempat mereka berdagang agar selalu dipercaya oleh pembeli.
Para pedagang di sini sudah merambah sampai keluar daerah, bahkan keluar pulau Bali dalam hal mengirim pesanan anjing ras.. Mereka juga selalu menjaga kebersihan tempat dagangannya agar anjing-anjing ras yang mereka pajang di sepanjang lorong pasar tridak mudah jatuh sakit dan tetap memberikan pemandangan yang nyaman bagi calon “orang tua” anjing.
Namun seiring badai ekonomi buruk di Indonesia yang mengakibatkan lesunya perdagangan, ternyata turut berimbas kepada dunia perdagangan anjing ras. Hal ini dilihat dari sepinya pengunjung sekaligus pembeli. Bahkan jika dulunya seorang pedagang bisa menjual 10 ekor anjing dalam satu minggu, maka sekarang turun menjadi 1 ekor saja dalam seminggu.

“Tahun lalu walau anjing saya tidak laku, tapi saya masih bisa mengantongi minimal 5 juta rupiah dalam sehari hanya dengan membantu rekan-rekan saya yang sedang menangani pembeli. Tapi sekarang, cari 200 ribu rupiah saja sulit sekali, bahkan sering tekor gara-gara habis buat beli makanan anjing,” ujar Sunil seorang pedagang anjing Beagle kepada Cendana News dengan berapi-api.
Memang situasi sekarang sedang sulit. Dan bisnis berdagang barang hidup seperti anjing ras sangat berisiko tinggi. Ditambah Bali yang rentan terhadap bahaya Rabies, maka para pedagang anjing ras pasar anjing veteran harus lebih berhati-hati akan sekecil apapun hal yang bisa terjadi terhadap anjing-anjing dagangannya.
Semoga seiring waktu berjalan, Pasar Anjing Ras Veteran Denpasar dapat kembali ramai dikunjungi pembeli sehingga Para pedagang di lokasi tersebut dapat terus eksis dan anjing-anjing manis itu pun mendapatkan “orang tua asuh” yang baik.
———————————————————
Kamis, 30 April 2015
Jurnalis : Miechell Koagouw
Fotografi : Miechell Koagouw
Editor : Sari Puspita Ayu
——————————————————-