Menghabiskan Akhir Pekan di Penangkaran Buaya Teritip

Penangkaran Buaya Balikpapan [Foto:CND]

CENDANANEWS (Balikpapan) – Banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi, jika kita sedang berada di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Selain pantai dengan ombak sedang dan pasir putih, ada penangkaran buaya di Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur.  Pengunjung bisa menyaksikan ribuan buaya dari jarak dekat tanpa rasa cemas.
Buaya-buaya di Teritip berada dalam puluhan kolam yang dipasang pagar besi pengaman. Asal mematuhi larangan tanda bahaya, pengunjung tetap aman dari gangguan binatang buas ini. Penangkaran buaya Teritip berada sekitar 27 kilometer dari pusat kota.
Lokasi ini bisa ditempuh  1 jam menggunakan mobil, serta hanya 20 menit dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Mobil pribadi, taksi bandara, maupun angkutan kota,  dapat mengantarkan ke sana setiap saat. Setiap hari, penangkaran dibuka mulai jam 8 pagi hingga 5 sore.
Pada hari libur atau akhir pekan, biasanya jumlah pengunjung makin banyak. Mereka tak hanya datang dari turis lokal. “Banyak turis asing datang ke sini, terutama kalau libur panjang seperti ini,” kata Widodo, pekerja di penangkaran ini.
berdasarkan catatan pengelola penangkaran buaya ini, mendiang Pangeran Bernhard pernah mengunjungi lokasi ini pada awal tahun 1990-an. Penangkaran ini beroperasi mulai  tahun 1991 dengan misi pelestarian satwa buaya, secara resmi menjadi obyek wisata unggulan Balikpapan enam tahun kemudian.
Apa yang bisa disaksikan di Penangkaran Buaya Teritip? Atraksi yang paling disukai adalah saat buaya berebut makanan. Pengunjung bisa memberi makan daging ayam yang dijual Rp 10 ribu per ekor. Saat daging ayam dilempar, buaya biasanya saling berebut. Buaya dengan ukuran lebih dari 2 meter ditempatkan pada kolam rawa paling luas. Sedangkan buaya yang lebih kecil ada di kolam-kolam lebih kecil. 
Hanya ada tiga jenis buaya di penangkatan ini, yaitu buaya muara (crocodylus porosus), buaya air tawar (crocodylus siamensis), dan buaya supit (tomistoma segelly). Beberapa satwa lain juga bisa disaksikan seperti dua ekor gajah Lampung, monyet, ular, burung dan seekorbekantan.  
Tiket masuknya yang murah menjadi alasan kenapa tempat wisata ini cocok sebagai sarana rekreasi pendidikan. Bagi yang ingin pulang tanpa tangan hampa, bisa membeli oleh-oleh.  Aneka hasil dari tubuh buaya, seperti dompet, tas, ikat pinggang, tali jam, bisa diperoleh. Bagi kaum priai yang menginginkan kesehatan prima, di sini tersedia ramuan tangkur buaya.
Spesial pada saat weekend, pengelola menyediakan menu khusus berupa sate buaya yang memiliki citarasa khas.  Sate buaya dijual dengan harga Rp 5 ribu per dipercaya mampu meningkatkan vitalitas pria. Penasaran dengan sate buaya? Masukkan Kota Balikpapan dalam daftar perjalanan liburan Anda!

———————————————————-
Sabtu, 4 April 2015
Jurnalis : Ferry Cahyanti
Editor   : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-

Lihat juga...