CENDANANEWS (Balikpapan) – Perairan Indonesia yang lebih luas dari wilayah darat memerlukan pengawasan dari armada laut yang kuat. Dari sekian banyak kapal perang yang dimiliki Indonesia, Kapal Republik Indonesia (KRI) Kerapu adalah salah satu andalan TNI Angkatan Laut.
Rabu 15 April 2015, KRI Kerapu 812 telah genap berusia 30 tahun. Sejak puluhan tahun silam, kapal perang ini telah mengarungi samudera, memainkan peranya sebagai kapal perang, sekaligus misi kemanusiaan. Belum lama ini, KRI Kerapu 812 sandar di Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan.
Dari segi teknis kondisi kapal patroli yang tengah melakukan operasi pengamanan perbatasan RI-Malaysia, tetap terjaga. Akan tetapi banyak kisah yang ditorehkan. Termasuk petugas yang mengawal sudah memasuki generasi kelima.
Kepala Pelaksana (Palaksa) Kapt. Laut (P) Faishal Mustakim menjelaskan misi utama KRI Kerapu 812 adalah operasi ambalat. Namun beberapa misi dan latihan juga pernah dilakoni Kapal tersebut.
“Tetapi misi latihan bekerja sama dengan luar negeri menjaga wilayah perbatasan juga sering diikuti KRI Kerapu,” katanya.
KRI Kerapu 812 merupakan kapal tipe Fast Patrol Boat 57 Nav III. Dibuat di galangan kapal PT PAL Indonesia dengan lisensi galangan kapal Luersen Jerman. Saat ini tergabung dalam jajaran Satuan Kapal Patroli Armada RI Kawasan Timur. Panjang kapal 60 meter dengan lebar 6 meter. Dipersenjatai 1 unit meriam berdiameter 40 mm, 2 unit meriam 20 mm dan 2 unit meriam berdiameter 12,7 mm. Serta water canon berfungsi memadamkan api saat terjadi kebakaran.
Dia menjelaskan, di tengah tugas utama, KRI Kerapu juga kerap menjalankan misi kemanusian.
“Kami juga membantu pencarian korban kapal tenggelam di laut Makassar, serta mengamankan alur laut ALKI II untuk mencegah illegal fishing, illegal loging dan lainnya,” jelas lulusan Angkatan Laut tahun 2007.
KRI Karapu 812 [tni.mil.id]
Dalam rangka pengamanan tersebut, Mei mendatang KRI Kerapu ditugasi menghancurkan 4 kapal nelayan asal Filiphina di Tarakan atas kasus illegal fishing. Terkait peringatan HUT KRI yang dikomando Mayor Laut (P) Okky Wikana Prayitna SE, digelar berbagai peringatan yang diikuti seluruh awak dengan total 40 prajurit. Mulai lomba voli dan mancing yang digelar di Nunukan juga lomba futsal yang digelar saat tiba di Tarakan. Itu juga bagian dari menjaga ketahanan fisik prajurit.
Di Balikpapan, para prajurit mengikuti outbound yang dipusatkan di Km 28. Sebagai wujud syukur karena hari jadi ke-30 tahun, KRI Kerapu masih mampu menjaga dan mempertahankan kondisi teknis kapal sehingga dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam menjaga kedaulatan NKRI. Sebagai lanjutan, akan menyusuri sekolah-sekolah guna menarik minat pelajar untuk bergabung menjadi bagian Angkatan Laut dan menjaga keamanan negara.