![]() |
Penyerahan buku secara simbolis dari Soeharto Center kepada Lea Mahan |
CENDANANEWS – Soeharto Center (Kendari) – Jendral HM. Soeharto, Presiden Kedua Negara Republik Indonesia, membangun Indonesia selama 32 tahun sehingga mendapatkan gelar kehormatan dari rakyatnya sebagai Bapak Pembangunan. Nama besar Pak Harto, tidak hanya dikenal di Asia Tenggara dan Asia tetapi seluruh dunia, hal ini dibuktikan ketika digelar program American Film Showcase yang diadakan oleh Konjen AS Surabaya di hotel D’Blitz Kendari pada hari Sabtu (8/4/2015) lalu.
![]() |
Achil |
Dalam program AFS tersebut, hadir salah satu sutradara film dokumenter terbaik dunia, Lea Mahan yang pada kesempatan tersebut mengajak peserta yang hadir untuk menyaksikan pemutaran film “Come Hell or High Water : The Battle for Turkey Creek”.
Dalam kesempatan tersebut, Sari Puspita Ayu mewakili Soeharto Center berkesempatan untuk duduk bersebelahan dengan Lea Mahan selama pemutaran film berlangsung, kurang lebih 60 menit. Kepada Lea, Soeharto Center menanyakan apakah sebagai film dokumenter asal Amerika ia pun mengenal sosok HM. Soeharto “Tentu saja saya tahu tentang Soeharto sebagai Presiden Indonesia dan banyak memberikan perhatian kepada pelestarian lingkungan” ujar Lea Mahan.
Selain pemutaran film dokumenter yang disutradarai oleh Lea Mahan, acara tersebut juga dilanjutkan dengan diskusi antara Lea Mahan, Carolina Escalera selaku Public Affairs Officer Konjen AS Surabaya dan peserta. Salah satu peserta menyampaikan isu terhangat di Kendari yaitu penggusuran Kota Lama Kendari, yang memang memiliki korelasi dengan film yang menampilkan sosok Derrick Evans tersebut. “Perjuangan kami anak-anak muda Kendari tidak mendapatkan banyak respon dari Pemerintah setempat, kami justru mendapatkan dukungan dari jauh, yaitu dari Soeharto Center” jelas Achil, salah satu anggota komunitas Kendari Kreatif.
Hal ini memperlihatkan bahwa Soeharto Center memiliki agenda yang jelas dalam kerangka program utamanya yaitu melakukan rekonstruksi peradaban Nusantara, bahwa Nusantara, adalah Nusantara. yang memiliki begitu banyak keaneragaman budaya, seni, dan sejarahnya dalam berproses sejak perjuangan kemerdekaan hingga sekarang. Bahwa modernisasi bukanlah hal mudah untuk dihindari apalagi dihalangi, tetapi bagaimana menyikapi modernisasi tanpa harus meninggalkan warisan leluhur kita sebagai Orang Indonesia adalah sesuatu yang serius untuk diperjuangkan dalam peradaban modern ini.
![]() |
1 Paket Buku Jejak Langkah Soeharto dan Otobiografi |
Dalam kesempatan tersebut, Soeharto Center mempersembahkan satu paket Buku Jejak Langkah Pak Harto (6 Jilid) dan Otobiografi Soeharto : Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya. Soeharto Center memberikan buku tersebut kepada Lea Mahan, Carolina Escalera, Kendari Kreatif, Hotel D’Blitz, dan Komunitas Anak Muda Kendari.