Pembangunan jalan usaha tani yang menjadi urat nadi perekonomian petani di Dusun Dirun tersebut dimulai awal bulan Desember lalu dan diharapkan pertengahan bulan maret ini selesai.
Sementara kepala dusun dirun Sumardi menambahkan Kesadaran dan keinginan yang kuat dari masyarakat menjadi modal kuat untuk melakukan kerja bakti gotong royong atau sering dalam istilah desa di sebut Gugur Gunung.
“Warga juga ikhlas ketika tanahnya terkena proyek pembangunan jalan usaha tani, keinginan yang kuat untuk memiliki akses jalan yang representatif membuat warga semnagat menyumbangkan tenaga,pikiran dan tanahnya untuk dipakai jalan usaha tani,” Sumardi.
Sumardi menambahkan hampir semua warga di dukun Dirun merupakan petani sehingga keberadaan jalan usaha tani sangat membantu untuk meningkatkan perekonomiannya.
“Sebagain warga disini petani terutama buah buahan, yang special tentunya durian dirun yang mempunyai ratusan varietas, selain durian disini juga terdapat tanaman buah manggis, duku, dan salak,” kata Sumardi.
Uniknya meski dusun Dirun terkenal dengan duriannya, namun salak merupakan komoditas terbesar petani dalam rangka peningkatan ekonomi. “setiap hari petanni bisa memanen salak, sedangkan durian hanya musiman saja sehingga salak merupakan komoditas utama petani disini,” pungkas sumardi.[jatengprov]
———————————————————-
Senin, 9 Maret 2015
Editor : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-