PHRI Balikpapan Usulkan Bangun Wisata Tepi Pantai

CENDANANEWS (Balikpapan) – Anjloknya industri pertambangan yang menjadi andalan Kalimantan Timur berimas terhadap tingkat hunian hotel di Kalimantan, terutama wilayah Balikpapan. Menyikapi hal tersebut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan mengusulkan untuk menggiatkan wisata tepi pantai.
“Merosotnya industri pertambangan menyebabkan bisnis perhotelan lesuh di Balikpapan. Perlu alternatif lain diantaranya membangun objek wisata tepi pantai,”kata Ketua PHRI Balikpapan, Yulidar Gani di Balikpapan, Kamis (26/03/2015).
Ketua PHRI Balikpapan Yulidar Gani
Lesuhnya perhotelan disebabkan banyak perusahaan mengalihkan kegiatan kantor seperti rapat, gathering dan pertemuan bisnis yang biasanya diadakan di hotel. Salah satu cara untuk menaikkan tingkat okupansi hotel adalah dengan membangun wisata tepi pantai, serta membuat berbagai acara di Balikpapan. 
“Potensi wisata pantai di sini sangat besar, namun sayang belum dioptimalkan,” kata dia. 
Yulidar menjelaskan desakan membangun objek wisata sebagai bentuk dukungan kepada sektor perhotelan yang diklaim memberi andil cukup besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD). “Objek wisata yang bisa potensial dikembangkan adalah wisata tepi pantai karena ini bisa menyedot animo wisatawan yang cukup besar,” paparnya.
Tidak hanya itu, Yulidar mengatakan selain itu, fasilitas untuk sendratari juga wajib dibangun, untuk melengkapi gedung kesenian yang sudah ada. 
“Sehingga bisa dibuat kalender event tahunan.”  Hal ini, menurut Yulidar Gani, dapat melepas ketergantungan perhotelan dengan kegiatan pemerintah. 
Menanggapi diperbolehkannya pemerintah daerah melaksanakan kegiatan di hotel, PHRI menilai kebijakan itu hanya bertujuan menormalisasi bisnis hotel agar tidak lesu. 
Dalam kesempatan lain, General Manager Hotel Sagita Balikpapan, Doddy Achadiyat khawatir kondisi saat ini bisa berpengaruh terhadap pengurangan tenaga kerja. 
“Namun hal ini akan menjadi pilihan terakhir, apabila dalam tiga bulan ke depan tidak ada perubahan,” kata dia. 
Berbagai upaya telah dilakukan pihak hotel untuk mencegah pengurangan tenaga kerja, seperti efisiensi, menawarkan produk lain selain kamar, serta mengeluarkan paket-paket katering dan pernikahan.

———————————————————-
Kamis, 26 Maret 2015
Jurnalis : Ferry cahyanti
Editor   : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-

Lihat juga...