Pasca BBM Naik, Puluhan Sopir Angkutan Umum di Jayapura Lakukan Aksi Mogok

Angkutan Umum Palang Ruas Jalan Taman Expo Waena [Foto:CND]
CENDANANEWS (Jayapura) – Puluhan sopir angkutan umum trayek Waena-Abepura gelar aksi mogok di kawasan Padang Bulan, Distrik Heram, Kota Jayapura. Aksi tersebut karena dampak dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dinaikkan Pemerintah Pusat mengakibatkan pemasukan mereka minim.
Dari pantauan media ini, puluhan penumpang terlantar dan lebih memilih menggunakan jasa ojek, akibat aksi mogok tersebut. Tidak hanya itu, akibat aksi tersebut, arus lalu lintas pun macet selama satu jam lamanya, lantaran para sopir memarkirkan kendaraannya di tengah-tengah ruas jalan, tepatnya di depan Taman Expo, Waena, Kota Jayapura.
Ketua angkutan umum trayek Waena-Abepura, Damara mengungkapkan pihaknya kecewa dengan pemerintah pusat atas dinaikkan BBM, dan juga pemerintah daerah setempat khususnya instansi terkait tidak segera berikan harga baru trayek angkutan umum.
“Kami minta pemerintah memperhatikan hal seperti ini, BBM harus di turunkan kembali normal. Karena BBM naik kami minta harga trayek dinaikkan juga. Pemerintah jangan kerja setengah-setengah, karena kami yang langsung berhadapan dengan masyarakat,” kata Damara, Selasa (31/03/2015).
Ia mencontohkan kenaikan BBM sebelumnyadan sesuai aturan dari pemerintah daerah, trayek dinaikkan dari Rp 3.000 ke Rp 4.500, tapi masyarakat hanya bayar Rp 3.000. Para sopir terpaksa menerima pembayaran itu, karena sudah terbiasa dengan harga normal sebelum BBM naik.
“Nah sekarang bagaimana, kalau dinaikkan ke Rp 5.000 khusus trayek Waena-Abepura. Apa yang kami lakukan. Hanya pasrah? Tolong hal-hal seperti ini diperhatikan dinas terkait,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu penumpang yang mengeluhkan adanya aksi mogok yersebut mengatakan dirinya sangat kecewa adanya aksi tersebut, karena membuat penumpang terlantar. Dilain sisi ia juga mendukung adanya aksi itu, lantaran para sopir ini juga mengejar setoran ke majikannya.
“Semoga aksi mogok yang mereka lakukan di dengar oleh pemerintah daerah, terlebih instansi yang terkait. Ini satu contoh kecil dampak kenaikan BBM, pemerintah pusat juga harus jeli melihat masyarakat mengenangah ke bawah,” kata Matius.
Dilokasi aksi mogok, Kapolsek Heram, Kompol Nadek mengatakan untuk antisipasi hal-hal yang tidak dinginkan, pihaknya meminta para sopir membubarkan diri dan pulang kerumah masing-masing.
“Puluhan sopir ini sudah kami perintahkan untuk pulang duku, sambil menunggu hasil koordinasi dengan pihak organda dan dinas perhubungan, soal tuntutan kenaikan tarif dari para sopir,” kata Nadek saat dilokasi.

———————————————————-
Selasa, 31 Maret 2015
Jurnalis : Indrayadi T Hatta
Editor   : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-

Lihat juga...