Tren
- Kontra Narasi Terpidana Korupsi
- Membangkitkan Diponegoro: 200 Tahun Perlawanan, Api yang Tak Pernah Padam
- Nusantara: Rasionalitas, Mitos, dan Kemunduran
- Pancasila: Jejak Madinah – Solusi Peradaban Global?
- Sastrawan Satmoko Budi Santoso Terbitkan Kumpulan Cerpen “Puzzle Joko Pinurbo”
- Jejak Syekh Bela Belu, Wali Tanpa Nama Doanya Menembus Langit
- Pancasia dan Etika Sosial
- Kunjungi The Palace Museum: Menbud Jalin Kerja Sama Strategis
- Menbud Fadli Zon Suarakan Pentingnya Keadilan dan Dialog Antarperadaban di Tiongkok
- SAR Wisata Gunung: Investasi Ekonomi ?
CENDANANEWS, Pempin populis tapi tidak tegas ternyata banyak menimbulkan masalah juga. Ir Soekarno yang populis tapi cenderung otoriter di masa tuanya, HM.Soeharto yang otoriter tapi legowo di masa tuanya, BJ. Habibie yang mencoba populis dengan melepas Timor Timur, Gus Dur yang populis tapi struktur kekuasaannya lemah, pun Megawati Soekarno Putri yang dianggap simbol pada saat itu ternyata tidak seperti yang diharapkan, sama halnya dengan Susilo Bambang Yudhoyono yang di periode awal menunjukkan hal positif namun anti klimaks di akhir kekuasaannya.
Republik ini memang masih muda untuk ukuran satu Bangsa namun terlalu tua untuk lepas dari konflik-konflik yang sepajang Republik ini berdiri selalu diwarnai konflik.
Lantas Pemimpin seperti apa yang kita butuhkan? Model Chaves? Eva Morales? Atau siapa?
Entahlah. . .
——————————————-
Rabu, 4 Februari 2015
Penulis : Mangapul Silalahi SH
Editor : Sari Puspita Ayu
——————————————-
Sebelumnya
Lihat juga...