Gelora dari Ballroom Merlynn Park: Lintasan Harapan, Realitas, dan Peta Baru UKM–IKM Indonesia

JAKARTA – Pagi itu, 19 November 2025, udara Jakarta belum sepenuhnya terik ketika orang-orang mulai berdatangan ke Ballroom Merlynn Park Hotel.

Di lobi hotel, antrean peserta meluber hingga pintu kaca, sebagian membawa map berlogo UKM IKM Nusantara, sebagian lagi menenteng produk dagangan untuk dipajang di bazar kecil di sisi ruangan.

Suasana yang terbangun bukan sekadar semarak acara resmi—melainkan denyut spontan sebuah komunitas ekonomi rakyat yang masih mencari bentuk paling idealnya.

Hajah Chandra Manggih Rahayu, Ketua Umum DPN UKM IKM Nusantara, naik ke podium. Foto: Dok Panitia

Ketika pintu ballroom dibuka, cahaya lampu kristal memantul di karpet merah, memberi kesan kemewahan yang ironis jika dibandingkan dengan realitas keseharian sebagian besar pelaku UKM yang hadir—mereka yang modal hari ini bergantung pada omzet kemarin.

Tetapi mungkin justru di situlah letak simbolisme Rakernas dan Seminar Nasional UKM IKM Nusantara 2025 ini: sebuah ruang yang mempertemukan harapan besar dan kenyataan kecil dalam satu arena.

 

Ikrar Kolektif di Bawah Cahaya Sorot

Acara dimulai dengan pembacaan SK pelantikan 95 persen DPW UKM IKM Nusantara se-Indonesia oleh Sekjen Rhesa Yogaswara.

Suara lantang ikrar menggema ke seluruh ruang, seolah ingin menegaskan bahwa organisasi ini tengah memasuki babak baru—lebih luas, lebih terstruktur, dan lebih ambisius.

Di hadapan peserta, Hajah Chandra Manggih Rahayu, Ketua Umum DPN UKM IKM Nusantara, naik ke podium.

Ia berbicara dengan ritme yang mantap, tanpa banyak jeda.

Ia menyinggung integritas. Ia menegaskan pentingnya gotong royong.