Penghalang Prabowo satu-satunya adalah kebugaran fisik. Ketika kebugaran itu masih dimiliki, maka susah bagi siapapun menggeser posisinya sebagai kandidat terkuat 2029. Ia (Prabowo) figur paling dibutuhkan menghadapi masa perang global. Enam bulan pemerintahannya menunjukkan kecakapannya memandu Indonesia menari dalam percaturan global.
Secara sedikit melompat, kita bisa menyimpulkan: “isu ijazah palsu Jokowi adalah soal rebutan posisi cawares Prabowo di 2029”. Memang ada kemungkinan lain: skenario melemahkan pijakan politik Presiden Prabowo. Mematikan public trust Jokowi berarti memperlemah Presiden Prabowo. Probabilitas Prabowo untuk ditumbangkan pada 2029, menjadi lebih besar.
Pada kemungkinan pertama itu, jika kasus ijazah palsu adalah soal cawapres 2029, kita bisa menoleh pada Megawati. Siapa figur yang disiapkan untuk melanjutkan dinasti Megawati. Baginya, Jokowi tentu “anak haram politik”. Cawapres Prabowo 2029 haruslah dari dinasti Megawati.
Pada kemungkinan kedua: membuka jalan untuk menumbangkan Prabowo 2029, tersedia Anies Baswedan yang kini meredup cepat eksistensi politiknya. Bisa juga calon lain, termasuk calon yang diusung dari dinasti Megawati.
Kalkulasi-kalkulasi itu mengandaikan atmosfere politik berjalan stagnan. Tidak tercipta dinamika perubah situasi. Maka dua kemungkinan itu potensi terjadinya tetap sangat besar.
Akan tetapi faktanya pendulum situasi itu kini telah bergeser cepat. Muncul KDM, Kang Dedi Mulyadi, di Jawa Barat. Ia menjadi sosok dinantikan masyarakat luas. Public trust-nya sedang meningkat tajam. Jabatan sebagai gubernur ia manfaatkan betul mewujudkan idealismenya. Ia publikasikan terbuka langkah-langkahnya. Sejauh ini sangat diminati publik. Bukan hanya sebatas lingkup Jawa Barat.