APBD Gratis PTN, Mungkinkah?

Selain Kalteng, terdapat pula program KJMU (Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul) di Jakarta. Untuk keluarga kurang mampu. Jabar Future Leaders Scholarship (JFLS) dari pemerintah provinsi Jawa Barat. Kota Blitar, Kota Surabaya, Kabuaten Tasikmalaya, Provinsi Papua dan Papua Barat.

Secara umum biaya kuliah di Indonesia tidak gratis. Harus biaya secara mandiri. Kecuali program KIP Kuliah dan LPDP. Program KIP merupakan modifikasi dari bidikmisi untuk jenjang S1. Diperuntukkan bagi mahasiswa kurang mampu. Sedangkan program LPDP diperuntukkan bagi jenjang S2-S3. Untuk mencetak pemimpin dan professional unggul. Lebih menekankan pada prestasi.

Secara statistik, terdapat 20-30% mahasiswa PTN mendapat program KIP. Sedangkan program LPDP hanya menjangkau kurang dari 5% mahasiswa pascasarjana.

Isu keempat adalah adalah kelangkaan dokter spesialis di Indonesia. Baru memiliki 47.454 dokter spesialis dengan rasio 0,17 per 1000 penduduk. Idealnya membutuhkan 78 ribu dokter spesialis. Disebabkan oleh biaya sekolah yang mahal dan pelarangan bekerja ketika menjalankan studi.

Berdasarkan data itu, terdaat lebih dari 60% siswa S1 yang harus menyediakan pembiayaan mandiri bagi pendidikannya. Lebih banyak lagi mahasiswa pascasarjana yang tidak ter-cover biaya pendidikan. Maka banyak potensi mahasiswa cerdas takut untuk bermimpi studi pada universitas unggulan. Terbentur biaya.

Berdasar realitas itu, perlu didorong partisipasi APBD setiap daerah untuk investasi SDM daerah.  Memberi porsi biaya gratis kuliah bagi mahasiswanya dari APBD. Di luar program-program yang sudah ada.

Penentuan sasaran mahasiswanya dilakukan berdasarkan skoring. Bukan lagi pada kategori mahasiswa miskin dan berprestasi. Melainkan berbasis jurusan dan universitas unggulan yang dibutuhkan dunia kerja. Agar kebutuhan tenaga professional unggul terpenuhi. Kelangkaan dokter spesialis tidak terjadi lagi.

Lihat juga...