Datuk Meringgih dan Sitti Nurbaya Kembali Hadir di Layar TVRI

JAKARTA (16/3/2025) – Penasaran dengan sosok Datuk Meringgih? Tokoh antagonis yang
dibenci dalam novel klasik Sitti Nurbaya?

Atau Anda terbawa luka derita perasaan hati pasangan Sitti Nurbaya dan Samsul Bahri? Sepasang kekasih yang telah bersumpah sehidup semati namun gagal bersanding akibat ambisi Datuk Meringgih yang memaksa ayah Sitti Nurbaya melepas anak gadisnya demi melunasi utangnya?

Drama televisi Sitti Nurbaya dengan judul Kasih Tak Sampai, akan kembali tayang TVRI
mulai Jum’at pekan ini (21/3).

Drama produksi tahun 1991 ini kembali hadir di layar pemirsa berkat proses restorasi yang berbasis teknologi Artificial Intellegence (AI).

Enam episode drama Siti Nurbaya kini akan hadir setiap Jum’at malam jam 20.00 – 21.00 WIB.

Drama televisi ini diproduksi oleh tim internal TVRI. Dedi Setiadi, sutradara senior TVRI
kala itu, menyutradarai drama yang setting lokasinya berada di Studio Alam Depok Jawa
Barat.

Tayangan yang diangkat dari novel klasik Marah Rusli yang diterbitkan Balai Pustaka tahun 1922 merupakan karya sinematik pertama—bahkan paling sukses–dari novel legendaris tersebut.

Hal ini tak lepas dari interpretasi yang sangat baik dari penulis naskah senior Asrul Sani. Para tokoh dalam novel juga diperankan dengan apik oleh sejumlah artis dan aktor ternama, seperti Novia Kolopaking, Gusti Randa, HIM Damsyik, Remy Silado, Ninik L Karim, Rina Hassim dan Dian Hasri.

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, mengaku sangat gembira terhadap restorasi drama
Siti Nurbaya yang merupakan karya sastrawan Marah Rusli yang sangat terkenal.

“Sitti Nurbaya bukan sekadar kisah cinta klasik, tetapi juga cerminan realitas sosial pada
masanya. Upaya TVRI dalam merestorasi drama ini merupakan bentuk nyata pelestarian
budaya yang harus terus didukung,” katanya.

Lihat juga...