Pendaftaran Gibran sebagai Cawapres Prabowo ke KPU pada hari ini mengafirmasi kecenderungan pisah jalan antara Presiden Jokowi dan Megawati. Mari kita lupakan dulu rumors pertengkaran antara Ibu Solo dengan Ibu Banteng. Sebagai sebab musabab pecah kongsi antara Presiden Jokowi dan Ibu Megawati.
Kita lihat saja ke depan. Kemungkinan-kemungkinan model pertarungan keduanya. Banteng style dan Solo style?
Banteng merupakan sosok binatang yang mengandalkan kekuatan fisik untuk memenangkan pertarungan melalui “body charge” (benturan kuat). Banteng juga memiliki senjata mematikan berupa tanduk.
Lawan bisa terlempar oleh tandukan, atau bahkan cedera parah dirobek oleh tanduk si Banteng.
Bagaimana dengan Solo Style?. Ia/mereka orang-orang Solo digambarkan lemah gemulai dalam gerakan. Tapi cerdik. Pandai menyimpan senjata mematikan dalam senyuman dan kelemahlembutan. Solo Style merupakan penjabaran dari “kelembutan yang bertenaga dan mematikan”.
Solo Style Mirip dengan Yogya Style. Akarnya sama. Mataram Style. Tidak harus konfrontatif. Tapi sabar menunggu sampai lawan bersimpuh di lututnya.
Banteng style dan Solo Style dapat tercermin dari pertarungan Banteng vs Matador dalam tradisi Spanyol. Kekuatan Matador tidak seberapa dibanding dengan Banteng. Matador menggunakan strategi hit and run untuk menguras tenaga super si Banteng.
Matador membuat “ilusi ruang bidik” berupa kain merah untuk di seruduk si Banteng. Ilusi ruang bidik itu untuk menguras energi si Banteng sampai kelelahan. Sehingga tidak bertenaga lagi untuk melawan.
Walaupun demikian, antara Matador dan Banteng tidak jarang berbagi kemenangan. Banteng sering dikalahkan. Tapi kalau lagi sial dan kurang waspada, Matador bisa diseruduk dan dibanting oleh si Banteng.