LEBARAN KUPAT (KETUPAT), LEBARAN LAKU PAPAT (EMPAT TEMPAAN SPRITUAL)

Oleh: Abdul Rohman Sukardi

Apa mana KUPATAN atau Lebaran ketupat itu?. Untuk memahaminya bisa dirujuk dari makna kata yang melekat di dalamnya.

KUPAT berasal dari bahasa Jawa yang dipahami sebagai makanan KETUPAT dalam bahasa Indonesia. KUPAT merupakan singkatan dan sekaligus simbolisasi. KUPAT singkatan dari LAKU PAPAT. Artinya empat ritual. Atau empat tempaan spiritual. Jadi lebaran ketupat dapat diartikan sebagai lebaran atau perayaan dari selesainya empat tempaan spiritual.

Apa empat tempaan spiritual itu?

Pertama, tempaan Ramadhan. Siang hari berpuasa Ramadhan, malamnya sholat tarawih. Diiringi intensitas ibadah lain seperti tadarus. Sholat malam serta upaya disiplin pengendalian diri. Dari perbuatan sia-sia menurut standar agama Islam.

Tempaan Ramadhan ini akan mengantarkan orang pada level taqwa. Sesuai kadar kesungguhan dan ketulusan dalam menjalani tempaan itu.

Kedua, membayar zakat fitrah. Yaitu mengeluarkan harta untuk diberikan kepada yang berhak. Mereka adalah 8 asnab, atau kelompok penerima. Diantaranya adalah fakir miskin, pejuang di jalan Allah, orang terjebak hutang, dll.

Terdapat keterangan hadist bahwa amal ibadah Ramadhan masih menggantung di langit. Ketika zakat fitrah belum dibayarkan. Maka sempurnanya tempaan spiritual Ramadhan adalah dengan dibayarkannya zakat fitrah.

Ketiga, Sholat Iedul Fithri. Jika tempaan Ramadhan dan zakat sukses dilaksanakan, Allah SWT menjanjikan ampunan bagi pelakunya. Mereka akan meninggalkan bulan Ramadhan dan memasuki bulan Syawal seperti bayi yang baru lahir. Bebas dari dosa.

Untuk memgungkapkan rasa syukur, malam 1 Syawal diselenggarakan takbir, tahmid, tahlil semalam suntuk.
Terdapat sebuah keterangan hadist yang menyatakan bahwa “Barangsiapa menjalankan ibadah Ramadhan karena iman, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni”. Tentu dalam konteks relasi antara manusia dengan Allah Swt.

Lihat juga...