Gubernur Jabar dorong Tasikmalaya maksimalkan ‘Ekonomi Tamu’

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

“Tinggal diatur perilaku berlalu lintasnya saja, dan PKL juga mau diatur,” katanya.

Sebelumnya, dalam rapat paripurna, Kang Emil mengingatkan jajaran Pemda Kota dan Forkopimda Kota Tasikmalaya, bahwa masyarakat kota mayoritas memandang keberhasilan pemerintah adalah dari banyaknya pembangunan fisik.

“Beda kota dengan kabupaten. Kalau kota yang diperhatikan oleh warga itu mayoritas fisik, biasanya di lima urusan,” sebut Kang Emil.

Lima urusan tersebut adalah persampahan, kesemrawutan PKL, banjir, kemacetan, dan ruang publik.

“Biasanya Wali Kota yang berhasil memperlihatkan lima kemajuan fisik itu pasti akan baik. Jadi kalau ada anggaran untuk kelima hal itu memang sudah seharusnya,” tutur Kang Emil.

Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf dalam rapat paripurna menyampaikan sejumlah keberhasilan yang tertuang dalam indikator makro tahun 2021.

Yusuf menyebut, di antaranya Indeks Pembangunan Manusia menyentuh angka 73,31 poin, di mana indeks pendidikannya sebesar 69,12 poin, rata-rata lama sekolah 9,52 tahun, dan angka harapan lama sekolah 13,46 tahun.

“Inflasi 2021 tercatat 1,17 persen atau lebih terkendali dibandingkan tahun sebelumnya 1,61 persen,” ungkapnya.

Kepemimpinan Wali Kota Muhammad Yusuf yang akan berakhir pada 14 November 2022 itupun berhasil mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama enam kali berturut-turut.

“Kepemimpinan saya sebentar lagi akan berakhir, mohon maaf bila ada pembangunan yang belum tercapai,” ucap Yusuf.

Tiga kandidat

Pemda Provinsi Jabar telah menyiapkan tiga kandidat Penjabat Wali Kota Tasikmalaya menggantikan Muhammad Yusuf yang akan purnatugas sebagai Wali Kota pada 14 November 2022.

Lihat juga...