APDI DKI Sebut Kasus PMK Berdampak pada Harga Pasar
JAKARTA, Cendana News – Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta menilai, kasus penyakit mulut dan kaki (PMK) pada sapi, berdampak pada penurunan harga di pasar. Baik itu daging segar maupun frozen.
Ketua APDI DKI Jakarta, Wahyu Banten mengungkapkan, kasus PMK yang menyerang pada sapi, terlebih lagi jelang Hari Raya Idul Adha, sangat berpengaruh pada penjualan daging di pasar.
“Contohnya saja, jelang hari raya qurban. Tidak semena-mena pedagang sapi dari luar daerah mengirim sapi ke DKI tanpa pengawasan dari dinas kesehatan. Di sini pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memberikan aturan yang ketat, meski akan ada dampak terhadap para pedagang akibat kebijakan pengetatan tersebut,” ujar Wahyu kepada di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Terkait dengan pengetatan pengiriman sapi dari luar daerah ke DKI Jakarta, terlebih satu pekan jelang hari raya qurban, sangat mempengaruhi harga daging di pasar.
“Salah satu contohnya saja di RPH Cakung, saat ini tidak sembarangan memasukkan sapi dari luar daerah tanpa ada surat ijin dari dinas kesehatan. Apabila ada sapi masuk ke RPH langsung dipotong. Hal itu dilakukan untuk menjaga kemungkinan adanya penyebaran PMK, itu juga sudah ada kesepakatan antara APDI dengan pihak RPH,” jelas Wahyu.
Oleh karena itu, APDI sangat mendukung penuh langkah pemerintah dalam scraning sapi yang masuk ke DKI Jakarta guna mencegah penularan PMK.
Kata Wahyu, pengetatan terhadap pengiriman sapi dari luar daerah yang masuk ke DKI Jakarta merupakan amanat dari Kementerian Pertanian maupun yang dikeluarkan aturan dari Pemprov DKI itu sendiri.
Kendati demikian, APDI berharap agar pemerintah lebih mengantisipasi adanya penularan PMK agar tidak meluas.