Yogyakarta Kaya Masjid Indah, Filosofis, Historis

Editor: Koko Triarko

Terletak di Jalan Gito Gati, Pendowoharjo, Sleman, masjid ini dibangun sekitar tahun 2015-2018.

Masjid tersebut dibangun oleh seorang pengusaha yang memulai karirnya sebagai pedagang ayam di pasar, bernama Suciati Saliman.

Secara umum, masjid ini meniru gaya arsitektur Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, yang khas Timur Tengah.

Meskipun tetap bernuansa arsitektur Jawa pada sejumlah bagiannya.

Dari luar, Masjid Suciati terlihat memiliki desain atap dengan ciri khas arsitektur Jawa berupa limasan 3 tingkat.

Atap ini diapit oleh 1 buah menara induk dan 4 buah menara anak yang berdiri menjulang tinggi khas Masjid Nabawi.

Gaya arsitektur Timur Tengah juga tampak dari desain pintu yang berlapis emas di sepanjang tepinya. Mirip dengan pintu Masjid Nabawi di Madinah.

Pintu masjid ini berjumlah 9 buah yang menggambarkan jumlah Wali Songo.

Masjid Suciati juga memiliki mihrab berbentuk lengkungan berhias ornamen warna hitam putih ,sama persis seperti mihrab Masjid Nabawi.

Pun juga kubah di bagian dalam masjid yang berbentuk cekungan setengah bola berwarna emas dan biru muda, sesuai ornamen motif khas Timur Tengah selayaknya kubah Masjid Nabawi.

Tak hanya megah dan indah, Masjid Suciati Saliman yang memiliki 3 lantai ini juga dilengkapi fasilitas mewah.

Mulai dari parkir bassement, hingga lift bagi penyandang disabilitas.

Masjid Al-Akbar YIA

Masjid Al Akbar YIA -Foto: IG: @didit.ajisoko

Masjid ini terletak di kompleks Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) Temon, Kulon Progo.

Dibangun tahun 2018-2019, masjid ini berarsitektur unik dan eksotik. Memiliki konsep bangunan modern terbuka, ramah lingkungan serta tahan bencana.

Lihat juga...