Cendana News, JAKARTA – Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (ASPIDI), Suhandri menyebutkan, kebutuhan daging sapi nasional 65 persennya tercover oleh daging sapi lokal.
“Selain lokal, sumber daging untuk memenuhi kebutuhan nasional berasal dari Australia, ada juga dari Selandia Baru, dan Amerika,” kata Suhandri dalam diskusi webinar dengan tema: Menjaga Stabilitas Harga dan Ketersediaan Daging Impor Jelang Hari Besar Keagamaan Nasional, pada Senin (14/3/2022).
“Adapun harga daging sampai di Indonesia di level konsumen di posisi Rp85 ribu tapi harga sekarang di kisaran Rp105 ribu. Kemungkinan harga jual di pasaran Rp115 ribu,” katanya.
Meski sejumlah kalangan berharap adanya penurunan harga, dia menilai bahwa harga daging saat hari besar keagamaan dimungkinkan tidak bisa turun. Karena saat ini untuk memenuhi pasar nasional masih ditopang dari Impor.
Namun dia memastikan, sepanjang tahun 2022 harga daging sapi tetap stabil. Terlebih dengan adanya daging kerbau. Kemudian swasta diberikan kesempatan impor.
“Diharapkan harga daging di pasar ada penurunan,” harapnya.
Sementara itu, direktur supplay chain dan pelayanan publik Perum Bulog, Mukhamad Suyamto mengatakan, pihaknya meski telah ditugaskan melakukan importasi daging kerbau (daging lembu) namun harus melalui mekanisme bahwa mayoritas kebutuhan harus dipenuhi sapi lokal.
Kemudian kekurangan dari kebutuhan nasional bisa dilakukan importasi terutama saat hari besar keagamaan.
“Mekanismenya, Mendag memberikan surat penugasan kepada Bulog, selanjutnya sebagai BUMN langsung mengajukan surat kepada PKH Kementan,” ujar Suyamto.