Atasi Hama Codot, Petani Klengkeng Manfaatkan Jaring Penghalau
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
YOGYAKARTA — Tingginya minat masyarakat terhadap buah klengkeng sejak beberapa tahun terakhir diketahui telah mendorong sejumlah petani untuk mulai menanam dan membudidayakan pohon berbuah manis satu ini.

Meski tergolong sebagai tanaman mudah berbuah, namun membudidayakan pohon klengkeng ternyata membutuhkan perawatan cukup intensif. Baik itu sebelum masa berbunga, hingga saat pohon sudah memasuki siklus berbunga.
Menurut salah seorang petani kelengkeng Ngadiono, asal dusun Rogoyudan Sinduadi Mlati Sleman, hal yang harus diperhatikan saat awal masa penanaman adalah pemupukan secara rutin. Pemupukan ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan pupuk kandang ataupun pupuk kimia dengan sistem semprot/kocor.
“Pemupukan harus dilakukan minimal setiap 3 bulan sekali. Saat sudah berusia sekitar 2,5 tahun bisa dilakukan pem-boster-an, untuk merangsang pohon melakukan pembuahan, sehingga bisa mulai berbunga. Khususnya untuk klengkeng jenis tertentu seperti Kristal atau New Kristal” katanya, belum lama ini.
Setelah pohon mulai berbunga, peratawan secara intensif harus terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan memberikan obat perangsang untuk mencegah bunga mengalami kerontokan.
“Selain itu, untuk meminimalisir serangan hama seperti serangga atau codot, calon buah harus dibrongsong. Jika perlu di sekeliling lahan juga ditaruh jaring untuk menghalau hama codot yang biasa memakan buah klengkeng,” ungkapnya.