Pelaku UKM di Bandara YIA Bisa Kenalkan Produk ke Calon Konsumen

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

YOGYAKARTA — Sejumlah pelaku UKM yang membuka gerai di kawasan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) Kulonprogo mengaku tak mengalami kenaikan omset penjualan selama masa libur Natal dan Tahun Baru kemarin.

Meski secara kasat mata terjadi kenaikan jumlah pengunjung secara signifikan, namun mereka mencatat, nilai transaksi produk UKM di sejumlah gerai Bandara YIA diketahui stagnan atau tak melonjak sama sekali.

“(Selama masa libur Natal dan Tahun Baru) sama saja. Tidak ada kenaikan transaksi. Memang jumlah pengunjung meningkat dibandingkan hari-hari biasa. Namun kebanyakan hanya melihat-lihat saja. Tapi tidak melakukan transaksi,” ujar salah seorang pelaku UKM yang membuka gerai di kawasan bandara YIA Kulonprogo, Ari Wintolo, Selasa (03/01/2022).

Ari yang merupakan pengrajin kayu ini membuka gerai di kawasan bandara YIA Kulonprogo sejak November lalu. Ia menjual sejumlah produk interior dan perlengkapan alat rumah tangga berbahan kayu. Mulai dari piring, gelas, sendok, nampan, vas bunga, hiasan dekorasi, hingga tangga.

“Saya sewa 2 kapling. Setiap kapling ukurannya 3 x 1,5 meter persegi. Biaya untuk sewa 60 hari mencapai Rp3 juta. Sementara pemasukan dari hasil penjualan rata-rata hanya Rp300 ribu per hari. Jadi memang masih merugi,” ujarnya.

Meski nilai transaksi produk masih minim sehingga harus merugi, Ari menyebut memiliki gerai di kawasan Bandara YIA Kulonprogo memang dapat memberikan keuntungan tersendiri. Khususnya dalam hal promosi produk. Banyaknya wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia yang berkunjung dinilai menjadi nilai plus tersendiri.

“Meski dari sisi omset minim, tapi gerai UKM di bandara YIA ini bagus untuk promosi produk. Jadi seperti pameran. Banyak orang dari berbagai daerah yang bisa melihat produk kita. Sehingga walaupun disini tidak beli, tapi begitu pulang mereka sudah memiliki kontak dan rujukan produk-produk yang dijual disini,” ungkapnya.

Lihat juga...