Ekonomi di Afghanistan Makin Memburuk
“Pekerjaan di sektor-sektor penting telah hilang, sementara pembatasan partisipasi perempuan yang baru diberlakukan juga berdampak pada rumah tangga.”
Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Afghanistan turun sekitar 16 persen pada triwulan ketiga 2021, menurut laporan ILO yang dirilis pada Rabu, sedangkan jumlah pekerja laki-laki berkurang 6 persen.
Angka itu pada pertengahan 2021 diperkirakan jadi 21 persen lebih rendah daripada sebelum Taliban berkuasa jika kondisi saat ini tidak berubah, menurut ILO.
Bagi pekerja di tempat usaha milik Noori, kesempatan untuk mendapatkan penghasilan telah mengalahkan kekhawatiran.
“Sebagian besar anggota keluarga mengkhawatirkan keselamatan kami. Mereka sering menelepon saat kami terlambat pulang, tapi kami semua terus bekerja… karena kami punya masalah ekonomi,” kata Lailuma, yang takut menyebutkan nama lengkapnya.
Pekerja lain, Saleha, kini menjadi tulang punggung keluarganya.
“Gaji saya kira-kira 1.000 Afghanis (Rp143.400) per bulan, dan saya satu-satunya pencari nafkah di keluarga… Sayangnya, sejak Taliban berkuasa, (hampir) tak ada penghasilan sama sekali.” (Ant)