Berburu Udang Rebon di Perairan Pantai Kunyit

Editor: Koko Triarko

“Rata-rata satu perahu nelayan bisa mendapat hasil tangkapan sepuluh kilogram, selanjutnya dikumpulkan untuk dijual kembali,” bebernya.

Selain udang rebon, sejumlah nelayan mencari ikan dengan sistem jaring payang tepian.

Galih dan sang ayah, Hernadi, menyebut memanfaatkan jaring payang tepian untuk mencari ikan selar, layur hingga tenggiri. Jenis ikan pelagis atau permukaan menjadi salah satu tangkapan yang bisa ditangkap dengan jaring payang. Memanfaatkan jaring sepanjang 500 meter, ujung jaring akan dikaitkan dengan perahu pada bagian perairan.

Pada bagian ujung lain, proses menarik jaring payang akan dilakukan oleh dua hingga tiga nelayan di daratan. Setelah satu jam lebih, memanfaatkan tambatan perahu berbentuk tangga, jaring akan diangkat.

Pengangkatan jaring payang akan menghasilkan sekitar puluhan kilogram ikan berbagai jenis. Saat halong atau hasil tangkapan ikan melimpah, ia menyebut nelayan perairan pantai Kunyit bisa mendapat hasil ratusan ribu rupiah.

“Hasil tangkapan menyesuaikan kondisi cuaca, tapi ketika gelombang tinggi dan angin kencang, hasil tangkapan minim,” ulasnya.

Sementara itu Ngatiem, istri nelayan menyebut hasil tangkapan sang suami akan dikeringkan dengan cara dijemur. Udang rebon akan kering setelah dijemur selama satu hari dengan kondisi cuaca cerah.

Ketika cuaca sedang mendung, pengeringan butuh waktu sekitar dua hari. Ia menyebut, hasil tangkapan suami kerap dikumpulkan dari penangkapan selama beberapa hari.

Udang rebon kering selanjutnya akan disimpan dalam wadah kering. Pembeli dominan berasal dari pedagang pasar untuk dijual kembali secara eceran. Di level produsen, udang rebon dikeringkan tanpa garam bisa dijual Rp38.000 per kilogram. Udang rebon sebagian diolah nelayan menjadi terasi dengan harga Rp10.000 untuk 8 butir.

Lihat juga...