Warga Bandar Lampung Maksimalkan Pasokan Air Kala Kemarau
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Penurunan debit air Sungai Kali Akar, Sungai Way Balau, Sungai Way Sukamaju, Way Suka Padang dan sejumlah sungai di Bandar Lampung mulai terlihat. Kala kemarau sejumlah aliran sungai dimanfaatkan warga dari fasilitas bendungan.
Irigasi pertanian, kebutuhan air bersih memanfaatkan pasokan air terbatas. Sopian, warga Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Teluk Betung Barat memanfaatkan air belik. Belik sebut Sopian merupakan sumber mata air yang berada di cekungan.
Pasokan air bersih sebutnya tetap lancar berkat kelestarian pohon. Jenis pohon tekik, rumbia dan aren dipertahankan menjaga sumber mata air. Warga memanfaatkan selang dan menyalurkan air ke bak penampungan. Air dari penampungan bisa dipergunakan untuk mandi, mencuci hingga menyiram sayuran.
Pasokan air kala kemarau melanda wilayah Bandar Lampung sebut Sopian kerap tersendat. Terlebih bagi sebagian warga yang memanfaatkan langganan dari perusahaan daerah air minum. Namun warga Negeri Olok Gading sebutnya mayoritas bisa memaksimalkan kali Akar. Dua buah bendungan, sebagian bendungan alami dari batu memasok air bersih bagi warga.
“Air bersih dari belik yang berada pada cekungan bisa digunakan untuk mandi, mencuci hingga menyirami tanaman sementara untuk air minum kami tetap memakai galon, pasokan air tetap bisa diperoleh meski debit sungai mulai berkurang selama kemarau namun air menjadi lebih jernih,” terang Sopian saat ditemui Cendana News, Rabu (13/10/2021).
Sopian bilang kesadaran warga menjaga fasilitas sumber air bersih dilakukan dengan tidak menebang pohon. Ketersediaan air bersih yang terjaga diakuinya tidak lepas dari keberadaan pohon dengan akar tunjang. Sumber air bersih menurutnya tetap melimpah bahkan kala kemarau. Manfaat bagi lingkungan air tetap bisa dipergunakan untuk menyiram tanaman, menyiram debu dan berbagai kebutuhan.