Petugas Ambil Sampel Air Kali Jambe yang Tercemar
Editor: Makmun Hidayat
BEKASI — Petugas Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat PMO Jabodetabek-Punjur Kementerian ATR/BPN telah mengambil sampel air di Kali Jambe yang tercemar limbah. Pengambilan contoh tersebut untuk mengetahui penyebab air menjadi hitam pekat dan bau yang telah terjadi selama puluhan tahun tersebut.
“Kemarin pihak ATR/BPN sudah mengambil contoh air Kali Jambe di sembilan titik. Kami langsung mendampingi di lapangan untuk di bawa ke lab,” ungkap Latif, Koordinator Aliansi Peduli Kali Jambe, kepada Cendana News, Rabu (13/10/2021).
Dikatakan sembilan titik sampel yang diambil pihak ATR/BPN itu meliputi krosing tol KM.19, Griya Timur, Mutiara Gading, Graha Harapan, titik kelima di Dukuh Jamrud, Bekasi Timur Regency, Sumur Batu, TPA Bantargebang, kemduian titik terakhir di atas sebelum masuk ke Bantargebang tepatnya di sekitar pangkalan lima Kota Bekasi.
Menurutnya kondisi Kali Jambe belum ada perubahan apapun masih hitam pekat seperti oli dan mengeluarkan bau menyengat di sepanjang jalur yang dilaluinya. Kondisi tersebut telah terjadi bertahun-tahun.

“Uji lab ini tujuannya ingin mengetahui sumber pencemaran. Karena kita selama ini menduga penyebabnya dari air lindi dua lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah di Sumur Batu dan TPST Bantargebang,” papar Latif.
Pengambilan sampel itu sendiri atas laporan masyarakat dan Aliansi Peduli Kali Jambe yang selama ini terus berjuang untuk perbaikan saluran air Kali Jambe. Bahkan petugas pengambil sampel dari ATR/BPN mengatakan bahwa aliran Kali Jambe bukan bentuk air lagi.