Prospek Ekonomi Sirkular Berbasis Kayu di Lamsel, Menguntungkan

Editor: Makmun Hidayat

“Jasa mesin pemotong kayu masih sangat potensial sebagai usaha untuk mendapatkan keuntungan di pedesaan,” ujar Susilo.

Selain melayani jasa pemotongan kayu, Susilo bilang kerap melakukan pembelian sistem borongan. Pemilik kayu akan menjual sejumlah pohon yang masih tegak berdiri. Ia akan membeli untuk dijual kembali dalam bentuk bahan atau dijual dalam bentuk furniture meja, kursi, kusen, jendela. Usaha berbasis kayu sebutnya memberi keuntungan ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Ia juga menyebut membuat furniture berbahan kayu untuk kebutuhan masyarakat.

“Selama warga memiliki lahan yang ditanami pohon kayu maka jasa mesin potong, serkel akan tetap digunakan,” bebernya.

Usaha berbasis kayu pada level hilir untuk bahan bangunan, palet ikut memberi peluang bagi pembibitan kayu. Komarudin, warga Desa Rawi, Kecamatan Penengahan bilang usaha berbasis kayu menjadi bisnis sirkular. Bagi penyedia bibit keuntungan bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan. Pembelian bibit berupa sengon, jabon, waru gunung dan jenis pohon lain juga beri keuntungan petani pemilik lahan.

Pemilik lahan sebutnya akan mendapat keuntungan dalam jangka lima hingga enam tahun. Perawatan mudah bisa memberi prospek profit belasan hingga puluhan juta. Setelah ditanam, kayu bisa dimanfaatkan sebagai bahan furniture. Selain kayu bahan, kayu limbah ranting hingga batang bisa dimanfaatkan produsen batu bata, genteng. Tanpa harus menjual tanah, lahan bisnis berbasis kayu memberi keuntungan bagi warga di Lamsel.

Lihat juga...