PGRI JATENG Dorong Penetapan Pelaksanaan PTM Berdasarkan Skala Mikro
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Sekarang ini, setelah tertunda-tunda, akhirnya PTM terbatas sudah dilaksanakan, meski nyatanya juga belum semua sekolah. Padahal sebelumnya, sudah banyak yang uji coba. Untuk itu, saya dorong agar PTM ini bisa segera dilaksanakan,” ucapnya.
Muhdi menandaskan PTM tersebut penting, karena jika terus dilaksanakan pembelajaran secara daring, selain capaian pembelajaran tidak optimal, ada tiga kendala utama yang menjadi persoalan.
“PJJ itu tantangannya ada tiga yakni jaringan internet, gadget atau sarana untuk itu, seperti telepon atau laptop, serta pendampingan orang tua. Jika salah satu ini, tidak ada, maka dipastikan anak tidak bisa mengikuti PJJ dengan baik. Termasuk banyak orang tua yang tidak bisa mendampingi, atau pun jika bisa, belum semua memiliki kapasitas,” tegasnya.
Pihaknya pun berharap, dengan penetapan secara mikro tersebut, tidak dilihat lagi secara luas. Bisa jadi kabupaten/kota tersebut masih level 3, namun satuan pendidikan di tingkat kelurahan (SD) atau kecamatan (SMP), tetap bisa dilaksanakan PTM terbatas.
Sementara, dalam kesempatan yang sama Ketua Dewan Pendidikan Jateng Prof Rustono juga menandaskan, dalam pelaksaan PJJ, dari evaluasi yang dilakukan menunjukkan hasil yang tidak optimal, terutama terkait dengan pembentukan karakter siswa.
“Jadi bagaimanapun PTM terbatas ini harus dilaksanakan. Pembelajaran yang baik dan efesien itu, memang jika dilakukan secara langsung. Siswa bisa bertemu atau bertatap muka secara langsung dengan guru,” ungkapnya.
Di sisi yang lain, dirinya juga mendorong agar PTM di Jateng bisa diikuti semakin banyak satuan pendidikan. “Terkait teknisnya, saya menyerahkan ke pemda masing-masing, sebab ini juga tergantung dengan kesiapan sekolah, izin orang tua hingga satgas covid-19 di wilayah tersebut,” pungkasnya.