PGRI JATENG Dorong Penetapan Pelaksanaan PTM Berdasarkan Skala Mikro

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

SEMARANG — Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, yang saat ini dilakukan di sejumlah kabupaten/kota di Jateng, masih berdasarkan cakupan secara luas. Salah satunya, terkait level PPKM pada wilayah tersebut.

“Kalau kita melihat cakupan ini, saya melihat masih terlalu luas. Kita berharap kedepan, cakupannya, bisa dipersempit secara mikro berdasarkan kondisi lingkungan di satuan pendidikan terkait. Misalnya, untuk SD, bisa dilihat dari peta penyebaran covid-19 di tingkat kelurahan, sementara untuk SMP bisa diukur dari tingkat kecamatan,” papar Ketua PGRI Jateng Dr Muhdi SH MHum, dalam webinar terkait pelaksanaan PTM yang digelar secara daring di Semarang, Kamis (2/9/2021).

Dipaparkan, dengan cara tersebut, diharapkan satuan pendidikan yang melaksanakan PTM di Jateng, akan semakin banyak.

“PTM ini perlu kita dorong, karena dari hasil evaluasi yang sudah kita lakukan terkait pembelajaran jarak jauh (PJJ), hasilnya pada semester pertama capaian pembelajaran di Jateng hanya 63,1 persen, sementara pada semester kedua, dari hasil evaluasi yang dilakukan langsung oleh Kemendikbud, hasilnya semakin menurun, hanya 50 persen,” ucapnya.

Tidak hanya itu, Kemendikbud juga mengeluarkan hasil bahwa dengan PJJ tersebut, potensi adanya pembelajaran yang hilang atau tidak bisa tersampaikan, mencapai 20 persen.

“Hal tersebut yang kemudian mendasari terbitnya SKB 4 Menteri, yakni Mendikbud, Menkes, Menag dan Mendagri, yang intinya mengatur akan bisa segera dilaksanakan PTM terbatas, sesuai dengan kesiapan masing-masing daerah,” lanjutnya.

Namun, meski sudah ada SKB 4 Menteri tersebut, memang hasilnya belum seragam. Ada daerah yang sudah melaksanakan uji coba PTM, namun ada juga yang belum.

Lihat juga...