Perpustakaan Desa Jadi Wadah Kreativitas Masyarakat

Editor: Koko Triarko

PURWOKERTO – Selain sebagai jendela ilmu pengetahuan, perpustakaan di desa-desa sebaiknya juga menjadi tempat bagi masyarakat untuk berkreasi. Sehingga diharapkan makin banyak warga yang berdatangan ke perpustakaan.

Hanya saja, menurut Bunda Literasi Kabupaten Banyumas, Erna Husein, saat ini baru 130 desa/kelurahan yang memiliki perpustakaan. Dari jumlah tersebut, yang perpustakaannnya berkembang atau masih aktif hanya sekitar 53 unit.

“Banyak sekali manfaat dari perpustakaan, karena itu kita dorong terus agar desa dan kelurahan memiliki perpustakaan, atau minimal ada sudut baca, karena memang masih sedikit desa yang mampu mengembangkan perpustakaan,” katanya, Kamis (9/9/2021).

Lebih lanjut Erna menjelaskan, pengelola perpustakaan atau pihak desa harus mampu membuat perpustakaan menjadi wadah kreativitas bagi masyarakat, sehingga lebih mempunyai nilai dan daya tarik untuk didatangi warga.

Ia mencontohkan, perpustakaan bisa dijadikan tempat para ibu untuk mengembangkan usaha kerajinan tangan, atau jenis usaha lainnya. Usaha tersebut bisa diperoleh pengetahuannya melalui buku-buku yang ada di perpustakaan.

Bunda Literasi Kabupaten Banyumas, Ny Erna Husein di Purwokerto, Kamis (9/9/2021). -Foto :Hermiana E. Effendi

“Sehingga tidak hanya menjadi tempat warga untuk membaca buku saja, tetapi sekaligus juga mempraktikkan pengetahuan yang mereka peroleh dari buku-buku di perpusatakaan. Ini akan mempunyai nilai lebih, dan orang akan banyak berdatangan ke perpustakaan, sehingga secara perlahan budaya gemar membaca akan terbentuk,” terangnya.

Lihat juga...