Matkul ‘Precision Farming’ ITB, Banyak Diminati Mahasiswa

Editor: Makmun Hidayat

“Dengan mata kuliah ini, kami ingin membumikan mahasiswa Indonesia untuk memahami kondisi di Indonesia, permasalahan yang dihadapi para petani atau peternak atau pekebun dan mendorong mereka untuk mencari solusinya,” kata Rama saat dihubungi terpisah.

Dosen Pengampu Precision Farming dalam lingkup kecil atau Small Farming, Ramadhani Eka Putra, saat dihubungi, Kamis (16/9/2021). -Foto Ranny Supusepa/HO-Dok. Ramadhani Eka Putra

Ia memaparkan materi Small Farming ini akan menjawab kondisi lahan pertanian yang semakin sempit maupun untuk pengembangan pertanian di perkotaan.

“Ini untuk para pemilik lahan 1.000 meter atau kurang tapi tetap dapat menghasilkan angka yang realistis dalam waktu yang sudah ditetapkan dengan memberi tindakan yang tepat pada tanaman,” ujarnya.

Mata kuliah ini lanjutnya, berfokus untuk mendorong para mahasiswa menjadi lebih memahami setiap komponen pertanian maupun perkebunan.

“Kita dorong mahasiswa untuk menggunakan teknologi yang digabungkan dengan kearifan lokal dari daerah mereka masing-masing, dalam mengelola lahan terbatas, untuk menghasilkan panen yang menguntungkan secara berkesinambungan,” ujarnya lagi.

Rama menyatakan apa yang disampaikan dalam Matkul, bukanlah untuk menampik teknologi yang datang dari luar negeri.

“Teknologi yang berasal dari luar negeri pastinya juga sudah melewati kajian yang panjang. Tapi yang kami sampaikan pada mahasiswa bahwa setiap lokasi akan memiliki rumusnya sendiri. Iklim, tanaman, kondisi tanah hingga kompetensi pengelola lahan akan mempengaruhi hasil dari setiap lahan,” urainya.

Lihat juga...