Jelang PON, Sejumlah Pedagang di Papua Dulang Rupiah

Hasil tangkapan laut kemudian diikat menggantung pada rangkaian kayu untuk menarik minat konsumen yang melintas di Jalan Amphibi, Kota Jayapura.

Steven bisa menangkap puluhan ikan dalam sekali melaut sejak terbit hingga terbenam matahari. Teknik menangkap pun menggunakan cara tradisional memanfaatkan jala atau alat pancing.

Selain mendapatkan ikan dari tangkapan laut secara langsung, Steven juga bekerja sama dengan sejumlah pengepul ikan dari pesisir Laut Papua untuk menambah varian di lapak.

Harga ikan beragam mulai dari Rp50 ribu hingga yang termahal seperti barakuda seukuran paha orang dewasa dibanderol Rp350 ribu per ekor.

Secara spesifik, Steven mengincar momentum selebrasi dari prestasi atlet di ajang PON yang kerap identik dengan pesta bakar ikan. “Biasanya kalau perayaan hari besar itu saya bisa bawa pulang keuntungan Rp250 ribu sampai Rp1 juta,” katanya.

PON memang pestanya para insan olahraga. Namun, penyelenggaraan hajatan terbesar olahraga nasional ini bukan saja membidik pencapaian prestasi tertinggi sembari menuai bibit-bibit atlet dalam negeri. Banyak berkah dan peluang yang bisa dituai dari PON, seperti yang ditangkap Jek Opide.

Opide membuktikan bahwa Perhelatan empat tahunan PON nyatanya tidak hanya terbatas pada ajang adu gengsi provinsi dalam perlombaan olahraga, tetapi ada harapan yang muncul dari masyarakat setempat dengan beragam profesi mendulang rupiah untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, bahkan bisa jadi untuk tabungan di hari tua atau investasi pendidikan bagi anak-anak mereka. Torang bisa! (Ant)

Lihat juga...