Jajanan Cilung, Kenyal dan Lembut Berbalut Aneka Bumbu

Editor: Makmun Hidayat

Wandi Wijaya menyebut setelah adonan dibuat ia akan menyiapkan teflon yang telah dipanaskan. Proses memanaskan teflon dengan api ukuran sedang memakai kompor gas. Agar teflon tidak menempel ia mengoleskan sedikit mentega sekaligus penambah rasa gurih. Tuangkan adonan ke atas teflon sebanyak dua sendok, ratakan ke permukaan teflon dengan cara memiringkannya.

Setelah adonan cilung mulai matang, ia menambahkan adonan telur ayam. Biarkan adonan matang bisa diberi tambahan taburan bubuk cabai, merica bubuk agar rasa lebih lezat. Saat cilung mulai matang, gulung dengan memakai tusuk sate.  Tusuk sate terbuat dari bambu akan digunakan untuk menggulung cilung. Tahap selanjutnya cilung didinginkan dan siap disajikan dalam piring.

“Setelah disajikan dalam piring, beri tambahan mayonaise, saus tomat, keju sesuai selera atau hanya rasa pedas cabai,” ulasnya.

Proses menggulung cilung sebutnya harus dilakukan perlahan. Wandi Wijaya kerap memakai spatula agar proses menggulung cilung sempurna. Cilung original atau asli belum diberi tambahan rasa menjadi favorit bagi sejumlah konsumen. Cilung akan memiliki rasa lezat saat disajikan dalam kondisi hangat. Berbagai balutan rasa tambahan berupa bumbu saus kacang, tomat, serundeng, abon bisa ditambahkan.

Wandi Wijaya menyebut cilung dijual olehnya dengan harga Rp1.000 per tusuk. Disajikan dengan tambahan beragam bumbu dan topping membuat cilung disukai sebagai makanan kekinian. Usaha menjual kuliner cilung sebutnya disiapkan dengan adonan sebanyak satu kilogram tepung tapioka. Sehari ia bisa menjual ratusan tusuk cilung di lokasi strategis.

“Saya berharap sekolah bisa diperbolehkan tatap muka karena dominan pelanggan siswa sekolah,” ulasnya.

Lihat juga...