Dorong Industri Batu Mulia, Ini Langkah yang Dilakukan Dekranas

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Ia mengemukakan kendala pertama dari penanganan perajin batu mulia adalah luasnya penyebarannya di seluruh wilayah Sukabumi.

“Karena wilayah Sukabumi ini cukup luas, maka belum optimal kami bisa mengelola. Dan memang batu mulia ini penanganannya berbeda dengan kuliner. Lebih rumit proses produksinya,” urainya.

Kendala kedua adalah biaya yang harus dikeluarkan pelaku usaha untuk eksplorasi dan pengolahannya.

“Memang lumayanlah biayanya. Jika ada biayanya, maka kreativitas si perajin menjadi penentu apakah bahan baku batu mulia itu bisa menjadi suatu produk yang bernilai jual,” urainya lagi.

Yani menyebutkan untuk membantu para pelaku usaha ini, Dekranasda Kabupaten Sukabumi berupaya memberikan pelatihan dan bantuan mesin.

“Pelatihan ini untuk mengembangkan kreativitas mereka. Kami juga memberikan chanelling pada pemda untuk bisa memfasilitasi perajin dengan mesin yang dibutuhkan oleh mereka. Agar para perajin bisa melakukan produksi,” tuturnya.

Ia menyebutkan bahan baku yang dikelola oleh perajin Sukabumi tak hanya yang berasal dari Sukabumi saja.

“Ada juga yang dari Mamuju. Ada yang dari Garut. Atau dari daerah lain. Kita ambil bahan bakunya, kita olah di Sukabumi menjadi perhiasan yang memiliki keindahan dan nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan jika hanya masih berbentuk bahan baku,” tandasnya.

Lihat juga...