Warga Sikka Diminta Waspadai Banjir dan Longsor

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Forum Peduli Penanggulangan Bencana (FPPB) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, meminta agar warga mewaspadai ancaman bencana banjir dan longsor akibat tingginya curah hujan.

“Mengacu kepada bencana banjir dan angin kencang yang melanda wilayah barat Kabupaten Sikka akhir Juli 2021 lalu, kami mengharapkan warga tetap waspada,” ucap Carolus Winfridus Keupung, Ketua FPPB Kabupaten Sikka, saat ditemui di kantornya di Kelurahan Beru, Kota Maumere, Kamis (5/8/2021).

Win, sapaannya, menyebutkan banjir yang terjadi wilayah barat terutama di wilayah Kecamatan Tanawawo diakibatkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan berlangsung selama beberapa hari.

Ia mengatakan, wilayah tersebut hutannya masih terpelihara dan banyak pepohonan besar, sehingga kecil kemungkinan banjir terjadi karena hutan yang gundul dan tidak terpelihara.

“Banjir yang terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi dan berlangsung lama sehingga kali pun meluap. Kondisi ini diperparah dengan terjadinya angkin kencang yang mengakibat pepohonan tumbang,” ucapnya.

Ketua Forum Peduli Penanggulangan Bencana (FPPB) Kabupaten Sikka, NTT, Carolus Winfridus Keupung, saat ditemui di kantornya di Kelurahan Beru,Kota Maumere, Kamis (5/8/2021). -Foto: Ebed de Rosary

Win menyebutkan, pihaknya selalu mengimbau kepada masyarakat, terutama desa-desa yang kebanyakan perkampungannya dibangun di lereng bukit, agar berhati-hati terhadap adanya longsor.

Dia mengharapkan, agar pemerintah desa ikut berperan dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait mitigasi bencana, terutama pembangunan rumah yang ramah bencana.

Lihat juga...