Kesabaran Berujung Sejarah dan Emas Kedelapan dari Olimpiade Tokyo

China berusaha menyelamatkan muka dengan meminta review pada kedudukan 21-15, tetapi pengamatan bola yang tajam dari Apriyani lebih dipercaya mesin dari pada pengamatan lintas net dari pasangan China itu.

Dan emas pun menjadi milik Indonesia. “Ini untuk kalian,” kata Greysia Polii sampai memamerkan medali emasnya di depan kamera yang menyorotinya.

Ini juga menandai Olimpiade ketujuh dari delapan Olimpiade terakhir yang diikuti Indonesia yang berakhir dengan medali emas. Hanya Olimpiade London 2012 Indonesia pulang tanpa medali emas, dan semua medali emas itu disumbangkan oleh bulu tangkis.

Medali emas Greysia/Apriyani ini adalah medali emas kedelapan bulu tangkis setelah tujuh medali emas yang dipersembahkan bulutangkis sejak Olimpiade Barcelona 1992.

Greysia Polli dan Apriyani Rahayu juga menjadi warga Indonesia ke-12 dan ke-13 yang dikalungi medali emas Olimpiade dan menjadi saksi berkumandangnya Indonesia Raya di panggung Olimpiade setelah Susi Susanti, Alan Budikusuma, Rexy Mainaky dan Rucky Subagja (ganda putra), Tony Gunawan dan Chandra Widjaya (ganda putra), Taufik Hidayat, Hendra Setiawan dan Markis Kido (ganda putra), dan Liliyana Natsir serta Tontowi Ahmad (ganda campuran).

Selamat untuk duet baru Olimpian emas Indonesia, Greysia Polii, Apriyani Rahayu. (Ant)

Lihat juga...