Kesabaran Berujung Sejarah dan Emas Kedelapan dari Olimpiade Tokyo
Jia/Chen kesulitan menemukan titik lemah Greysia/Apriyani, sekalipun mereka mencobanya dengan rangkaian smash, lob dan permainan net, yang beberapa kali dengan heroik dimentahkan oleh ganda putri Indonesia itu. Sungguh, ganda putri itu sudah tak memiliki cara untuk memancing pasangan Indonesia mengikuti pola permainannya.
Mereka bahkan tertinggal sampai 2-7 yang tercipta karena pertahanan luar biasa tangguh dari Greysia dan penempatan bola yang cerdas dari Apriyani yang refleks mengirimkan shuttlecock ke kiri daerah permainan China yang kosong tak terjaga.
Setelah itu kedua pasangan bergantian menambah poin sampai kedudukan 11-7. Indonesia menambah empat poin, sedangkan China lima poin tapi tidak pernah dilakukan lebih dari dua poin berturut-turut.
Posisi 11-7 itu sempat terhenti oleh permintaan timeout dari China. Timeout itu diminta setelah dua poin yang didapatkan Indonesia dari pengamatan bola yang baik sekali dari Rahayu terhadap serve Chen untuk mengubah kedudukan 10-7, dan drop shot yang disusul smash sempurna dari Apriyani untuk membuat kedudukan 11-7.
Dari kedudukan ini, poin deras mengalir dari kedua raket Greysia/Rahayu dan ketika kedudukan menjadi 16-9, mental pemain China sudah ambruk yang tak bisa direhabilitasi lagi.
Sebaliknya kepercayaan diri dan semangat bertanding Greysia/Rahayu semakin besar, termasuk saat momen sensasional nan heroik ketika Greysia mengganti raket di tengah reli panjang sekalipun akhirnya China yang memetik poin dari reli untuk membuat kedudukan 19-10.
Ketika China kembali memetik empat poin berturut-turutnya, mereka sudah sangat terlambat. Momentum sudah dicengkeram kuat oleh Greysia/Rahayu.