Inggris Pangkas Tarif tes Covid-19 Bagi Wisatawan

LONDON – Pemerintah Inggris mengatakan akan memangkas tarif tes Covid-19 untuk perjalanan yang disyaratkan oleh Layanan Kesehatan Nasional. Mereka juga tengah meninjau ulang daftar perusahaan swasta penyedia tes untuk memastikan tarif yang transparan dan tidak dianggap menyesatkan.

Testing bagi mereka yang bergejala, namun semua tes yang digunakan untuk perjalanan harus dibayar sendiri. Industri perjalanan telah lama mengeluhkan biaya tes yang mereka nilai terlalu mahal.

Inggris menerapkan sistem “lampu lalu lintas” bagi perjalanan internasional. Negara-negara berisiko rendah diberi peringkat hijau dengan perjalanan bebas karantina, sementara yang berisiko sedang diberi peringkat kuning.

Adapun orang-orang yang datang dari negara-negara berperingkat merah, mereka diharuskan menjalani isolasi 10 hari di hotel.

Pendatang dari negara-negara hijau dan kuning harus mengikuti setidaknya satu tes Covid-19 untuk menghindari denda, maksimal 2.000 (sekitar Rp39,8 juta).

Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial, mengatakan tarif untuk tes perjalanan akan dikurangi dari 88 menjadi 68 (sekitar Rp1,4 juta) bagi pendatang dari negara daftar hijau atau pendatang dari daftar kuning yang sudah penuh.

Sementara, tarif bagi pendatang dari negara daftar kuning yang baru sekali diturunkan dari 170 ke 136  (sekitar Rp2,7 juta).

Menteri Kesehatan mengaku, dirinya tahu orang begitu ingin bepergian selama liburan musim panas dan bahwa tarif tes bisa menjadi penghambat.

“Itulah sebabnya saya bertekad untuk melindungi konsumen dan keluarga yang telah bekerja keras dari praktik eksploitasi dan memastikan tes berkualitas tinggi tersedia dengan harga terjangkau,” kata .

Lihat juga...