Hamilton Curiga Terkena Efek Berkepanjangan COVID-19

JAKARTA – Juara dunia tujuh kali Formula 1, Lewis Hamilton, curiga dirinya terkena efek jangka panjang dari COVID-19. Hal itu muncul, setelah mengalami rasa pusing dan kelelahan, pascalomba Grand Prix Hungaria, Minggu (1/8/2021).

“Semuanya menjadi sedikit buram di podium,” kata pebalap berusia 36 tahun asal Inggris itu, setelah kondisi kesehatannya dicek oleh dokter tim Mercedes, usai balapan.

Hamilton, hari itu mengamankan podium setelah finis ketiga di belakang pebalap tim Alpine, Esteban Ocon dan juara dunia empat kali, Sebastian Vettel dari tim Aston Martin. Tahun lalu, Hamilton terjangkit COVID-19, dan harus melewatkan balapan penultima musim, yaitu Grand Prix Sakhir di Bahrain pada Desember. Ia kembali membalap di balapan penutup musim yang digelar di Abu Dhabi pada 13 Desember 2020, dan finis ketiga.

Setelah dites dengan hasil negatif , Hamilton mengaku mengalami efek pasca-COVID. Di Hungaroring, ia mengaku efek itu masih terasa. “Saya belum bicara dengan siapapun, khususnya tentang ini, tapi saya rasa ini masih membekas,” kata Hamilton, yang kini mengubah defisit delapan poin dari Max Verstappen, menjadi keunggulan enam poin atas pebalap tim Red Bull itu dalam pertarungan untuk memperoleh gelar.

“Saya ingat ketika saya mendapatinya, latihan telah berbeda sejak itu, tingkat kelelahan yang Anda alami, ini berbeda. Siapa yang tahu apa yang terjadi hari ini, mungkin kekurangan cairan, saya tidak tahu. Tapi pastinya saya belum pernah mengalaminya. Saya mengalami hal serupa di Silverstone tapi ini jauh lebih buruk,” kata pebalap yang meraih kemenangan keempatnya musim ini di kampung halamannya itu pada dua pekan lalu.

Sirkuit Hungaroring, sepanjang 4,3km dengan tikungan berliku yang konstan, sangat menuntut kekuatan fisik. Balapan di sana juga sering kali bercuaca panas. Rekan satu tim Hamilton, Valtteri Bottas, membandingkan kokpit Mercedes saat sesi latihan bebas seperti sauna ala Finlandia.