Front Hak Asasi Manusia Sipil di Hong Kong, Bubar

HONG KONG – Front Hak Asasi Manusia Sipil (CHRF), kelompok pro demokrasi Hong Kong yang menyelenggarakan rapat umum tahunan setiap 1 Juli dan mengajak jutaan orang dalam aksi protes pada 2019, mengatakan bahwa mereka telah membubarkan diri.

Pembubaran kelompok yang dibentuk pada 2002 itu menjadi pukulan terbaru bagi gerakan oposisi.

CHRF didirikan sebagai wadah berbagai organisasi untuk mengembangkan masyarakat sipil dan hak asasi manusia di Hong Kong.

Mereka menggelar rapat umum pertama pada 1 Juli 2003, di mana setengah juta orang turun ke jalan untuk memprotes rancangan undang-undang keamanan nasional –dikenal dengan sebutan Pasal 23– yang kemudian dibatalkan.

Polisi pada April menuduh kelompok itu melanggar Ordonansi Masyarakat, dan meminta mereka memberikan informasi tentang sumber dana dan aktivitas mereka sebelumnya.

“Polisi menegaskan kembali, bahwa untuk kejahatan yang dilakukan sebuah organisasi dan anggotanya, tanggung jawab hukumnya tidak akan hilang akibat pembubaran atau pengunduran diri anggota,” kata polisi dalam pernyataan.

Polisi menambahkan, bahwa mereka akan terus mengejar organisasi manapun atau siapapun yang melanggar UU Keamanan Nasional Hong Kong dan lainnya.

CHRF mengatakan dalam rapat tahunan mereka pada Jumat, para anggota memutuskan untuk membubarkan diri segera.

“Tahun lalu, pemerintah terus memakai pandemi sebagai alasan untuk menolak izin demonstrasi yang diajukan CHRF dan kelompok lainnya,” kata mereka dalam pernyataan, Minggu.

“Kelompok-kelompok telah ditekan dan masyarakat sipil telah menghadapi tantangan berat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata CHRF.

Lihat juga...