Dampak Gempa, Rumah Warga Desa Koja Doi Kian Rendah

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

MAUMERE — Rumah Warga Desa Koja Doi, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) gempa dan tsunami yang melanda Flores tahun 1992 lalu masih meninggalkan dampak  dan trauma. Di antaranya rumah yang terus anjlok, hingga setengah meter.

Warga Desa Kojadoi, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka,NTT, Samyadin saat ditemui di rumahnya, Rabu (18/8/2021). Foto : Ebed de Rosary

“Banyak rumah yang anjlok ke dalam tanah sehingga terlihat lebih rendah,” sebut Samyadin, warga Desa Kojadoi, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, NTT saat ditemui di rumahnya, Rabu (18/8/2021).

Samyadin mengatakan, dampak gempa dan tsunami tahun 1992 tersebut banyak rumah warga yang jendelanya hampir rata dengan pondasi.

“Banyak rumah yang amblas ke dalam tanah hingga setengah meter. Ada yang sampai sekarang dibiarkan saja terlantar dan tidak ditempati,” sebutnya.

Menurut Samyadin, dampak gempa dan tsunami Flores pun membuat warga masih mengalami trauma. Namun warga masih beruntung karena rata-rata bangunan di pinggir pantai merupakan rumah panggung dari kayu.

Ia juga menyebutkan, banyak perahu dan kapal nelayan mengalami kerusakan parah, bahkan tidak bisa dipergunakan lagi akibat terhempas tsunami.

“Kami selalu waspada, karena dampak dari gempa dan tsunami Flores saat itu masih membekas. Banyak warga yang tetap tinggal di rumah yang amblas tersebut dan tidak mengalami kerusakan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Koja Doi, hanawi menyebutkan, dampak dari gempa dan tsunami Flores membuat terumbu karang di perairan Desa Koja Doi mengalami kerusakan.

Lihat juga...