Warga Surabaya Diminta Waspada Penipuan Pembelian Oksigen

SURABAYA – Warga Kota Surabaya, Jawa Timur, diminta mewaspadai maraknya aksi penipuan pengisian dan pembelian oksigen yang terjadi akhir-akhir ini, khususnya di media sosial termasuk melalui WhatsApp.

“Saya dapat kabar banyak warga tertipu pembelian oksigen lewat media sosial,” kata Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya, Akhmad Suyanto di Surabaya, Senin (19/7/2021).

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak bertransaksi terlebih dahulu di dunia maya kalau barang belum diterima. Suyanto menyarankan, sebaiknya warga memakai layanan COD (Cash on Delivery) atau bayar di tempat pada akun pasar elektronik (marketplace) yang terpercaya.

“Sedangkan kalau yang tidak terpercaya laporkan pada pihak yang berwajib,” ujarnya.

Menurut dia, kelangkaan oksigen yang terjadi akhir-akhir ini memacu harga tinggi dan tindakan tidak benar yang lainnya. Harga tabung oksigen yang saat normal di kisaran Rp700.000, kini melambung menjadi di atas Rp1,5 juta.

“Pemerintah harus hadir pada saat kondisi seperti ini. Jangan jadikan hukum pasar sebagai acuan harga oksigen di pasaran, di saat rakyat sedang membutuhkannya,” kata Suyanto.

Selain itu, kata dia, pemerintah harus mengawal dengan mempelajari distribusi oksigen yang berjalan selama ini. “Kalau perlu sidak stasiun pengisian oksigen atau penjual oksigen tabung yang ada di kota Surabaya,” ujarnya.

Ia menyarankan Pemkot Surabaya melalui Dinas Perdagangan dan Satpol PP Surabaya bisa bekerja sama denga TNI-Polri untuk menyisir agen hingga distributor oksigen di Kota Surabaya.

Suyanto juga mewanti-wanti agar suplai oksigen di rumah sakit juga tidak boleh terlambat. Penumpukan pasien datang di UGD dan IRD Rumah Sakit melampaui batas, sehingga jangkauan oksigen di rumah sakit harus sampai di pelataran.

Lihat juga...