Teknik Proning, Terapi Bagi Pasien Covid-19
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Ada tiga posisi tengkurap yang harus dilakukan pasien Covid-19. Yaitu, pertama sebutnya, posisi tengkurap dengan meletakkan bantal di area leher, panggul, dan kaki.
Langkah kedua, adalah tidur menyamping atau miring dengan meletakkan bantal di kepala, pinggang, dan kaki. Sedangkan teknik ketiga, yaitu tidur bersandar pada tumpukan bantal.
“Lakukan masing-masing teknik tengkurap ini secara berkala selama 30 menit atau 60 menit. Teknik proning ini bisa membuka area paru di belakang yang luasannya lebih besar dibanding bagian depan. Ini memudahkan dalam mengambil oksigen dan menaikkan saturasi,” urainya.
Namun demikian menurutnya, dalam melakukan teknik proning harus memperhatikan berapa target oksigen minimal pasien. Karena jika masih terlalu jauh dari target saturasi minimal, maka pasien tetap membutuhkan tambahan oksigen.
Terkait teknik ini dapat membantu pasien sesak nafas, tapi dia tidak menyarankan dilakukan oleh pasien dengan trombosis vena, gangguan tulang, patah tulang punggung dan wanita hamil.
Tim komunikasi Satgas Covid-19, dr. Lula Kamal menambahkan, teknik proning adalah posisi tidur tengkurap yang dapat dilakukan pasien saat mengalami gangguan pernapasan.
“Teknik ini dapat berfungsi untuk meningkatkan kadar oksigen,” ujar dr. Lalu pada acara yang sama.
Pasien Covid-19 yang sedang isoman, kalau tiba-tiba mengalami sesak napas menurutnya, dapat melakukan teknik proning sampai menunggu pertolongan dari tim medis.
“Jadi pasien Covid-19 yang isoman, tiba-tiba sesak napas karena saturisasi oksigen turun, bisa lakukan proning. Teknik ini pertolongan pertama yang bisa dilakukan,” ujar dr. Lula.