Tabung Gas Oksigen di Jember Mulai Langka

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Don menambahkan, karena sangat membutuhkan, dirinya tetap membeli kebutuhan tabung gas oksigen tersebut walaupun harganya naik cukup tinggi.

Secara terpisah, Nunung, pengelola tempat penyedia peralatan medis mengatakan, terbatasnya persediaan tabung oksigen mulai terjadi sejak peningkatan kasus pandemi Covid-19 di Jember tahap kedua. Sebelumnya, persediaan barang tersebut masih normal, tidak begitu langka.

Nunung ditemui Cendana News di sela-sela kesibukannya melayani pembeli di Kelurahan Krajan, Kecamatan Patrang, Jember, Jumat (2/7/2021).- Foto: Iwan Feri Yanto

“Biasanya di tempat kami ada petugas yang intens melakukan isi ulang gas oksigen setiap pagi. Namun, saat ini sudah mulai jarang. Bahkan beberapa tabung sudah kosong semuanya,” ucapnya.

Nunung menambahkan, saat ini selain sulit dalam melakukan isi ulang tabung gas oksigen, ketersediaan alat tersebut juga sudah jarang yang bisa didapat secara satu paket.

“Dulu tabung gas oksigen sudah satu paket yang tersedia. Sekarang, sudah jarang persediaan yang satu paket. Orang jadi harus membeli tabung gas sendiri, alat dorong atau troli dibeli terpisah. Gas oksigennya juga terpisah, selang maskernya terpisah. Regulator gasnya juga harus dibeli secara terpisah,” ungkapnya.

Nunung mengaku, beberapa alat memang harus dibeli secara satu per satu, dikarenakan alat tersebut penjualannya juga sudah sangat minim.

“Seperti sekarang, yang ada di sini hanya berupa tabungnya saja. Itu pun belum terisi dengan gas oksigen dan tidak dilengkapi item lainnya,” jelasnya.

Karyawan di salah satu toko yang berbeda, Sofa menegaskan, semua toko memang sudah minim menyediakan alat tabung gas oksigen  satu paket lengkap. Beberapa alat lain memang harus dibeli per item.

Lihat juga...