Tabulampot Tumpangsari, Alternatif Budidaya Bermacam Tanaman dalam Satu Pot
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Langkah dalam budidaya tabulampot tumpangsari ini juga mudah. Menurutnya, yang perlu diperhatikan yakni kapasitas pot yang akan digunakan.
“Siapkan pot berkapasitas minimal 35 liter atau berdiameter 45 centimeter. Hal ini penting karena berbeda dengan budidaya di lahan tanah, tabulampot ini terbatas hanya didalam pot saja, sehingga usahakan memiliki kapasitas besar sehingga kebutuhan nutrisi tanaman tercukupi,” terangnya.
Setelah mendapatkan pot yang sesuai, letakkan pecahan batu bata atau genteng, di bagian dasar pot. Ini bertujuan sebagai penahan media tanam saat dilakukan penyiraman sehingga tidak terbawa air.
“Media tanam yang digunakan berupa tanah, pasir atau sekam bakar, bisa juga sekam mentah, serta ditambah pupuk kandang, dengan perbandingan 1:1:1,” lanjutnya.
Setelah dilakukan penanaman, usahakan pot tersebut diletakkan di tempat teduh terlebih dulu, hingga tanaman bisa beradaptasi.
“Selebihnya dilakukan perawatan pada umumnya, seperti penyiraman, pemupukan hingga nantinya proses panen,” terangnya.
Terpisah, satu warga Tembalang Semarang Eri Widiarti mengaku selama ini dirinya belum tahu, jika metode tabulampot dapat dikombinasikan dengan tumpangsari.
“Saya sudah ada tanaman jambu kristal, kelengkeng dan mangga yang ditanam dalam pot, dengan metode tabulampot. Sementara, untuk tanaman sayur mayur, seperti cabai, tomat, dan terong, saya tanam tersendiri,” ungkapnya.
Jika ternyata kedua metode itu bisa digabungkan, tentu menjadi solusi yang menarik, sebab kapasitas media tanam dalam pot tabulampot lebih besar dibandingkan polybag yang selama ini digunakan untuk menanam sayuran.